Jumat, 27 Februari 2015

[FF] Teen Top - Sarang Hajima


Credit unyu-unyu

Cast :
CAP
L.Joe
Park Yoo Ra


Mencintai merupakan sebuah kegiatan yang lebih melibatkan perasaan daripada logika. Entah itu perbuatan baik maupun buruk, bila itu dilakukan oleh orang yang kita cintai akan diterima dan dimaafkan dengan sangat mudah seperti membalikkan telapak tangan, walaupun rasanya remuk redam hati untuk menahan rasa sakit tak terkiranya.

Ada beberapa orang yang mengatakan “Jangan memberikan seluruh hatimu pada orang yang kau cintai, berilah ia hanya 95% dari hatimu dan 5%-nya untuk perisaimu agar kau tidak terlalu sakit hati”. Tapi tentu semua akan dipatahkan lagi dengan istilah “Love is Blind” karena memang tak bisa dipungkiri seberapa besar kau men-guarantee-kan hatimu, saat kau menemukan seseorang yang kau pikir tepat untuk hidupmu dimasa mendatang, kau akan benar-benar merasa sangat sakit dan dunia tak pernah adil karena saat kau sangat mencintai orang itu tapi orang itu tak membalas sebesar cinta yang kau berikan padanya.

Atau mungkin saat kau benar-benar mencintai seseorang tapi ada suatu batasan kau tidak boleh mencintainya. Bukankah dalam mencintai tidak akan pernah ada kata batasan?. Lantas seberapa perihkah bila kau menginginkan dia dalam hidupmu untuk menemanimu sampai tua tapi kau harus melepaskannya hanya karena batasan. Batasan yang menyuruhmu untuk membuat orang yang kau cintai menjadi orang nomor satu yang membencimu. Bukankah itu cukup menyedihkan? Atau mungkin lebih tepatnya menyakitkan.

Dan yang lebih menyedihkan dari semuanya adalah jatuh cinta diam-diam. Memperhatikan dari jauh, mengagumi dengan jarak. Bila kita mencintai tentu kita mendapat balasan cinta walau orang itu berperilaku seburuk apapun, tapi orang dengan cinta diam-diam hanya menyimpan rasanya seorang diri. Menghapus air mata walau hatinya tak hentinya mengalirkan air mata, tersenyum walau hatinya tak tahu lagi apa arti dari kata tersenyum, berpura-pura bahagia melihat orang yang dicintai bahagia dengan orang lain, sedangkan hatinya sudah lebur tak tentu bentuknya.

Dan apa jadinya bila ketiga kisah kegetiran cinta itu digabungkan dalam satu kisah?. Mungkin inilah awal kisah itu dimulai…


***
[L.Joe POV]

Kuarahkan pandangan khawatir pada gadis yang tengah tersedu-sedu dihadapanku. Ingin rasanya memeluk tubuhnya dan menenangkannya tapi bukan aku tidak ingin melakukannya, aku hanya tidak bisa. Aku hanya tidak ingin membuat hatiku membuat harapan sendiri membayangkan dia selamanya dipelukanku. Tapi melihatnya menderita seperti ini sungguh membuatku tak bisa bernafas.

“Wae?” Kata gadis itu terisak
“Tenanglah Yoo Ra-ya, kau tidak akan bisa berpikir jernih bila kau terus menerus menangis seperti ini” Aku berusaha menenangkannya
“Apa aku salah L-Joe-ya bila hanya dia yang aku inginkan dalam hidupku?. Dia yang dulu merupakan orang yang paling aku cintai membuatku menjadi makhluk tak punya harga diri seperti ini” Kata gadis itu masih terisak
“Berhentilah menangis, kau tahu aku tak pernah tahan melihatmu terisak seperti ini” Batinku
“Kenapa kau diam?” Tanyanya
“Bukankah kau pernah bilang padaku kalau cinta takkan pernah salah, hanya jalannya saja yang berbeda-beda untuk mencapai kebahagiaan. Dan mungkin ini jalanmu” Ujarku mengusap rambut gadis yang amat kucintai lebih dari diriku sendiri.
“Tapi dia bercumbu dengan gadis lain dihadapanku. Bila aku hanya mendengar dia menelepon gadis lain atau sekedar membaca SMS-nya untuk gadis-gadis murahan itu, mungkin masih bisa aku terima. Tapi kali ini dia sudah sangat keterlaluan. Dia mencumbu gadis sialan itu, menciumnya, memeluknya, Aku.. Aku membencinya!!!” Gadis ini terus terisak

Tuhan, aku benar-benar tak berdaya melihatnya lemah dan layu seperti ini. Rasanya ingin kubuat perhitungan pada kekasihnya karena membuat gadis yang amat berarti dalam hidupku mendapat neraka bahkan sebelum dia meninggal. Tapi bukan hakku untuk melakukan itu, yang bisa kulakukan hanya meminjamkannya bahu untuk menangis. Apa lagi yang bisa dilakukan oleh seorang pengagum dan pemuja rahasia sepertiku?

“Dapatkah kau segera kemari?” Tanyaku pada seseorang diseberang sana setelah Yoo Ra meninggalkan tempatku

Aroma tubuh gadis itu tercium oleh indra penciumanku yang hanya akan sangat terasah oleh bau yang berasal darinya. Aku mencintainya sepenuh hati yang aku punya. Aku membutuhkannya seperti tubuhku yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Dan hatiku membutuhkannya untuk membuatnya tidak hancur. Tapi apa yang harus kulakukan?

Aku akan jadi sahabatnya, tidak lebih. Aku hanya akan jadi teman pelipur laranya, tidak lebih. Aku hanya akan menjadi teman berbagi kepedihannya, tidak lebih. Apa aku lelah dengan semua itu? Mengagumi dari jauh tapi tak bisa menyentuhnya sejengkalpun walau jaraknya tak lebih dari satu meter didekatmu. Aku tidak lelah dengan dia tapi mungkin aku lelah dengan diriku sendiri.

Dia disakiti setiap hari oleh kekasih hatinya yang tidak tahu diri itu. Dia menangisi namja itu seperti tak ada harapan lagi dimatanya yang amat kusukai itu. Kenapa tidak kuambil saja Yoo Ra dari namja brengsek itu? Bukankah akan sangat mudah untukku. Tapi nyatanya itu tidak mudah sama sekali.

Aku berada ditengah keputusasaan para manusia yang terlahir dengan cinta. Keputusasaan dari setiap insan manusia yang melihatnya dari sisi perspektif yang berbeda.


***
[CAP POV]

“Yoo Ra-ya eodiya?” Tanyaku pada kamar kosong yang dipenuhi aroma gadis yang paling berarti dalam hidupku.

Aku berjalan pelan menuju tempat tidur yang terlihat berantakan dan memendarkan pandanganku pada ruang persegi ini. Nampak foto-foto dengan senyum yang penuh kebahagiaan antara aku dan Yoo Ra terpatri disetiap inch dinding berwarna purple ini. Dan mataku tertuju pada sebuah botol kecil yang berisi pil berwarna merah putih. Kuremas botol itu dan melemparkannya kedinding. Botol itu pecah dan membuat kaca dan pil itu terhempas berantakan dilantai bersamaan dengan kakiku yang tak mampu menopang tubuh berdosa ini.
“Aku sangat bersalah membuatmu berada dalam situasi seperti ini. Mianhae” Ujarku menutup wajah dan berusaha tegar dengan semua hal tak mengenakan akan kisah cintaku.

“Maafkan aku tapi inilah satu-satunya cara agar kau membenciku. Tapi satu hal yang takkan pernah berubah, kau adalah satu-satunya gadis yang kucintai lebih dari apapun. Mungkin kita tak berjodoh dikehidupan kali ini tapi aku selalu berdoa semoga kita berjodoh dikehidupan berikutnya” Aku tak bisa menghentikan air mataku yang membanjiri seluruh wajah.

Kukendalikan emosiku saat sesuatu bergetar disaku celanaku. Kulihat nama yang tertera layar smartphoneku. Dengan perasaan yang campur aduk, kuangkat telepon itu.
“Yeoboseyo”

Dengan berat, kulangkahkan kakiku keluar dari kamar yang merupakan sarang cinta antara aku dan dia. Dia yang amat kucintai seumur hidupku. Cinta yang seharusnya aku tahu harus kupantaskan dengan siapa. Cinta yang harusnya aku tahu harus kulabukan pada siapa. Apa aku menyalahkannya karena aku mencintainya? Tidak. Aku sangat beruntung bisa mencintainya walau hanya dengan hati yang tak utuh untuknya.

Bukan maksudku untuk mengkhianatimu sayang. Aku hanya ingin kau membenciku karena itulah yang berada dipikiranku untuk membuatmu membenciku. Aku tak ingin pernah bermaksud menyakiti hatimu tapi cintamu yang begitu kuat membuatku melakukan ini. Aku tak rela membuatmu menangis karena aku. Aku tak pantas mendapat tangisanmu.

Aku mencintaimu ditengah keputusasaanku. Mencintaimu sampai apapun yang terjadi terhadap diriku.


***
[Yoo Ra POV]

Aku berjalan lemah menuju rumah saat kulihat sosok itu keluar dari pintu rumah dengan smartphone yang menempel ditelinganya. Tanpa ragu kuikuti pria yang berhasil membuatku merasakan sakitnya mencintai seseorang.

“Aku membencimu Bang Minsoo” Isakku melihat pria yang kucintai tengah bercumbu dan mencium wanita dengan balutan dress seksi dimuka umum.

Aku tak mengerti, kenapa dengan mudahnya dia berpaling pada wanita-wanita menjijikan itu setelah hubungan 5 tahun penuh cinta yang kita lalui?

Aku terus mengikutinya sampai tidak menyadar bahwa telah berada dikawasan rumah sakit pusat di Seoul. Dengan tergesa-gesa dia menuju L.Joe yang tengah berbicara dengan suster.
“Apa sebenarnya yang terjadi?” Gumamku

Aku mengendap-endap dibelakang mereka berdua. Berharap mereka tak menemukanku. Mereka menuju ruangan L.Joe yang baru saja aku tinggalkan beberapa jam yang lalu. Apa yang akan mereka bicarakan? Kenapa mereka berdua bertemu diluar pengetahuanku?. Aku berjalan menuju pintu ruangan L.Joe, sampai seorang suster keluar dari ruangan itu yang membuat pintu ruangan terbuka dan aku bisa mendengar pembicaraan mereka.

“Yoo Ra meminum obat terkutuk itu karena aku” CAP memulai pembicaraan

Kenapa wajahnya begitu menderita? Bukankah akulah korban dipercintaan ini?

“Obat? Obat apa?” tanya L.Joe
“Pil depresi. Dia depresi karena aku. Aku pantas mati untuk semua air mata yang dikeluarkannya” CAP bergetar

Kenapa? Kenapa dia menangis? Bukankah harusnya aku yang menangis?

“Apa tubuhmu sudah membaik?” Tanya L.Joe

Tubuhnya? Ada apa?

“Tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang aku. Yang perlu kau khawatirkan adalah Yoo Ra” CAP melihat L.Joe nanar
“Apa kau akan terus menyembunyikan hal ini darinya? Kau sudah cukup menderita begitu pula dengan Yoo Ra” Beber L.Joe
“Aku tidak akan memberitahunya sebelum dia benar-benar membenciku” CAP tertunduk lesu
“Kalian benar-benar membuatku berada pada situasi yang tidak mengenakkan dikedua belah pihak. Aku tidak ingin menyembunyikan ini lagi darinya. Lambat laun Yoo Ra pasti akan tahu kebenaran ini” L.Joe menghembuskan nafas panjang
“Apa tubuhmu baik-baik saja setelah kecelakaan sebulan yang lalu?” tanya L.Joe
CAP mengangguk “Apa tubuh Yoo Ra juga baik-baik saja?”
“Dia takkan pernah sesehat itu bila dia tak mendapat donor darah langka dari kakak kandungnya” Kata L.Joe

Kakak kandung?

“Jangan pernah beritahu dia bila golongan darah O+ nya didonorkan dariku. Kakaknya yang sangat mencintainya” Ujar CAP bergetar kembali


“Sarang hajima Yoo Ra-ya. Sarang hajima…..



**********************************************

Ini tuh sebenernya ff yang mau diikutin lomba buat dapetin cd nya teen top trus cd-nya dikasih anggi buat ulang tahun september taun lalu tapi baru kelar akhir bulan kemaren wkwk. Bayangin aja september sampe januari itu 5 bulan cuman buat nyelesaian cerpen yang cuman 4 lembar. Gila gue yaaaaaaaaaa.......................



Credit : https://thebookwurrm.files.wordpress.com/2011/07/n21009441_32570975_4403.jpg

1 komentar:

Udah bacakan.. mari mari cipika cipiki sama yang punya :)

My Image