Kamis, 17 Juli 2014

FF Teen Top - I Wanna Love [Chapter 2]

Title : I Wanna Love
Genre : Romance
Cast : Yoo Eunmi (OC)
L.Joe (Teen Top)
Chunji (Teen Top)
Changjo, Ricky, Niel, CAP (Teen Top)
Nicole (KARA)
Park Yoo Ra (OC)

**********************************************************






Happy Readinggggg ^^
Maaf lama banget ya kelanjutannya hehe....

****************************************************************

“Ini” Seru bocah lelaki dengan eye smile indah dengan hamparan dedaunan maple yang bermain liar di tengah terjangan angin musim gugur yang begitu menyengat permukaan kulit.

Anak perempuan yang duduk sambil menyandarkan punggungnya dipohon maple melihat  selintas kearah bocah itu dan perlahan mengambil lolipop yang ditawarkan dihadapannya.
Gamsahamnida” Seru anak perempuan itu menunduk
Ne” Tawa renyah terdengar disamping anak perempuan itu yang membuatnya menoleh untuk melihat dan terpampang jelas senyum lebar bocah laki-laki yang kini duduk tepat disampingnya

Eunmi membuka matanya perlahan dan melihat langit-langit kamarnya yang gelap. Dengan detak jantung yang semakin cepat dipejamkan matanya lagi dengan mengeratkan selimut putih tebal yang terlihat kelam dengan berbaur gelapnya malam.
“Peluk aku” Pinta Eunmi sambil memeluk teddy bear putih yang berada disampingnya

***

Ting Tong..

Changjo berjalan lemah dengan mata yang masih terpejam untuk membuka pintu dari tamu tak diundang dipagi hari.
“Oh..” Changjo membuka lebar matanya saat pintu telah terbuka dan melihat seseorang dihadapannya
Annyeonghaseyo” Senyum seseorang dihadapan Changjo
“Kau mencari L.Joe hyungChankamman” Changjo masuk kedalam dan meninggalkan tamu ini sendiri didepan pintu dengan tampang bingung

Changjo tersenyum lebar menuju kamar L.Joe, tanpa mengetuk pintu Changjo masuk dan duduk dibibir ranjang dan menggoyang-goyangkan tubuh L.Joe yang masih terbungkus selimut.
“Bangun hyung, ada yang mencarimu” Seru Changjo
“Bilang saja L.Joe tidak tinggal disini” L.Joe lebih mengeratkan selimutnya
“Ya hyung, bangunlah. Dia menunggu didepan” Changjo menarik selimut L.Joe
“Ya! Choi Jonghyun!!” L.Joe melempar bantal kearah Changjo
Changjo yang sudah tahu akan dilempar bantal segera berlari keluar kamar sedang L.Joe bangkit dengan wajah mengantuk dan berjalan menuju pintu depan.
Hyung, apa kau sudah bisa melupakan Nicole noona?” Changjo bergelayut saat L.Joe menuju pintu depan
“Apa maksudmu? Tentu kau sudah tahu jawabannya” L.Joe melihat Changjo bingung
Jjinjja?” Changjo tersenyum mengejek
“Apa maksud ekpresimu itu?” L.Joe melihat Changjo curiga
Epseo” Changjo meninggalkan L.Joe yang sudah berdiri didepan pintu masuk

Nuguseyo?” Tanya L.Joe pada sosok yeoja yang membelakanginya
Annyeonghaseyo” Senyum cerah yeoja itu menyembul dihadapan L.Joe
“Eunmi-ah. Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau mencariku?” L.Joe melihat Eunmi dengan tampang bingung
Ani, aku tidak mencarimu. Aku mencari Chunji-ya tapi namja tadi langsung masuk kedalam dan memanggilmu” Eunmi menatap L.Joe
“Apa Chunji-ya ada didalam?” Eunmi melihat kedalam apartement Teen Top
“Entahlah” L.Joe malas menjawab
“Apa kau baru bangun tidur?” Tanya Eunmi yang melihat L.Joe yang terlihat berantakan
“Bukan urusanmu” L.Joe menyilangkan tangannya didada sambil bersandar dikusen pintu
“Baiklah kalau begitu, aku akan menelepon Chunji-ya saja. Maaf menganggu tidurmu” Eunmi melihat L.Joe tidak enak
“Hmm” L.Joe menanggapi sekenanya
“Oh chankamman” L.Joe menghentikan langkah Eunmi yang mulai beranjak menjauh
Ne” Sahut Eunmi berbalik
“Syalmu, aku ambilkan sebentar” L.Joe beranjak ingin masuk kedalam
Andwae, aku memberikannya bukan meminjamkannya” Eunmi memegang tangan L.Joe untuk menghentikannya masuk kedalam apartement Teen Top
“Kita tak saling mengenal, kenapa kau begitu mudah memberikan barangmu pada orang lain?” L.Joe menghentikan langkahnya dan menatap Eunmi dalam
“Teman Chunji-ya berarti temanku juga” Eunmi tersenyum dan mengambil tangannya dari lengan L.Joe
“Terserah padamu sajalah” L.Joe malas menanggapi Eunmi
Ne, aku pergi” Eunmi tersenyum lagi pada L.Joe tapi kali ini L.Joe merasa ekspresi dan senyuman Eunmi berbeda seakan kedua hal tersebut kini bertolak belakang.

Dengan langkah kecil Eunmi meninggalkan L.Joe yang masih memperhatikan Eunmi dari ujung rambut sampai ujung kaki dan tanpa disadari siapapun L.Joe membentuk lengkungan bulan sabit kembali dibibirnya.
Pabo yeoja” Seru L.Joe yang melihat tas selempang yang dikenakan Eunmi, bukan karena tas selempang itu aneh tapi karena teddy bear putih yang diberikan Chunji ikut menggantung di tas tersebut sehingga membuat teddy bear itu bergoyang-goyang mengikuti langkah Eunmi.

***
L.Joe masuk kedalam apartement sambil tersenyum kecil dan dipergoki Changjo yang sedari tadi menguping percakapannya dengan Eunmi.
“Jadi gadis itu pengganti Nicole noonahyung?” Changjo hanya memperlihatkan kepalanya dibalik tembok
“Apa maksudmu?” L.Joe mendekat kearah Changjo
“Semalam, saat aku pergi dengan Yoo Ra noona. Kita melihat gadis itu tengah mengenakan syal yang menggantung dikamarmu itu hyung. Ya walaupun dia tidak secantik Nicole noonatapi gadis itu kyeota, neomu kyeopta” Changjo tersenyum
“Kau melihatnya memakaikan syal padaku?” Tanya L.Joe
Changjo menangguk “Jadi apa dia yeojachingu-mu?”

Belum sempat menjawab pertanyaan Changjo, bell apartement berbunyi dan membuat L.Joe membukanya.
Annyeonghaseyo” Ujar Yoo Ra masuk kedalam apartement Teen Top
Noona” Changjo tersenyum pada yeojachingu-nya
“Aku tadi melihat yeoja yang bersama-mu semalam, apa dia dari sini? Apa dia yeojachingu-mu? Kau sudah mampu melupakan Nicole?” Tanya Yoo Ra mengacuhkan Changjo dan memberikan pertanyaan cepat pada L.Joe
“Kau melihat apa semalam noona?” tanya L.Joe dengan ekspresi tidak nyaman
“Hmm.. aku melihat kau dan yeoja itu didepan rumah yang tidak terlalu besar dan wajahyeoja itu berada dekat sekali dengan wajahmu dan dia memakaikan syal padamu” Yoo Ra mencoba mengingat kejadian semalam
“Jadi apa kau sudah melupakan Nicole?” Yoo Ra berjalan kedapur dengan masih mengacuhkan Changjo
Ani, dia teman Chunji. Semalam Chunji yang harusnya mengantarnya tapi tiba-tiba Managernim menelponnya dan Chunji memintaku untuk mengantarkan Eunmi-ah” L.Joe duduk disofa
“Jadi namanya Eunmi?” Yoo Ra meletakkan belanjaanya dan membereskan kedalam lemari es
Kyeopta” Gumam Changjo yang duduk disamping L.Joe
“Apa kau juga menyukainya?” Tanya Yoo Ra yang tertuju pada Changjo
“Aku hanya menyukaimu noona” Changjo tersenyum lebar pada Yoo Ra yang terlihat geram
“Aku tahu” Yoora menutup lemari es
“Lantas kenapa kau bertanya padaku?” Tanya Changjo merasa dipermainkan
Epseo. Apa kau menyukainya?” Kali ini pandangan Yoo Ra tertuju pada L.Joe
L.Joe menggeleng “Aku baru mengenalnya semalam, mana mungkin aku menyukainya. Jangan bercanda noona” L.Joe bersandar di sofa
“Bagus. Walau Nicole pergi tapi dia masih yeojachingu-mu, terdengar egois memang tapi kau harus menyelesaikan urusanmu dengan Nicole baru kau bisa pergi dengan yeoja itu” Yoo Ra menyilangkan tangan didada sambil bersandar dipintu lemari es

Setelah Yoo Ra menyelesaikan perkataannya terdengar bell pintu apartement berbunyi yang membuat Changjo menyeret langkahnya menuju pintu masuk.
Annyeonghaseyeo” Ujar Chunji setelah pintu terbuka
Annyeonghaseyeo” Terdengar suara seseorang dibelakang Chunji
Changjo yang melihat seseorang itu tertegun dan beberapa detik kemudian melirik kearah L.Joe yang masih bersandar di sofa.
“Eunmi-ah ini Changjo-ya. Dia maknae Teen Top” Chunji memperkenalkan Changjo
Annyeonghaseyeo Eunmi imnida. Maaf tadi menggangu tidurmu” Eunmi merasa bersalah
Gwenchana noona. Untuk membukakan yeoja imut sepertimu adalah keberuntunganku” Ujar Changjo tanpa menyadari tengah dilirik tajam Yoo Ra
“Perkataanmu manis sekali. Beda sekali dengan hyung-mu” Eunmi tersenyum segar
“Kau menyindirku?” L.Joe berkata tiba-tiba sambil berdiri dan menghampiri Eunmi yang masih berada didepan pintu
“Apa yang kau katakan tadi?” Belum sempat Eunmi menjawab, Yoo Ra menghampiri dan melihat tajam kearah Changjo
“Sudah kubilang aku hanya menyukaimu noona, Park Yoo Ra noona” Ujar Changjo meyakinkan
“Kau ingin tunggu didalam atau disini saja? Aku ambil jaket dikamar dulu dan kita bisa langsung pergi” Ujar Chunji melihat Eunmi
“Akupun sepertinya tidak bisa masuk kedalam” Eunmi melihat Chunji kemudian melirik kearah L.Joe
“Oh baiklah. Chankamman” Chunji melewati Yoo Ra dan Changjo yang menghalangi akses masuk kedalam apartement
Tanpa berkata apa-apa Eunmi tertunduk menunggu Chunji datang.
“Aku sebaiknya tunggu dilobby. Annyeong” Eunmi tersenyum dan kemudian berbalik

L.Joe, Changjo dan Yoo Ra hanya melihat punggung Eunmi dengan pandangan datar. Yoo Ra dan Changjo masuk kedalam masih dengan perkataan-perkataan sinis Yoo Ra yang ditujukan pada Changjo sedang L.Joe masih mematung didepan pintu.
“Ada apa dengan yeoja itu?!” Ujar L.Joe pelan dan berjalan kearah lift

***

Kotak kecil karton susu terlihat dipenglihatan Eunmi, dengan pasti diangkat wajahnya untuk mengetahui siapa yang menyodorkan susu itu.
Gamsahamnida” Senyum Eunmi mengambil karton kecil susu itu
“Kau masih bisa mengucapkan terima kasih bahkan saat kau menyindirku tadi” Ujar L.Joe
“Kau merasa tersindir? Pantas saja kau masih memikirkan kekasihmu, perasaanmu sungguh sensitif” Eunmi menggeleng
“Bukan hakmu mengomentariku” L.Joe terlihat geram
“Kau sangat menyeramkan, bukankah aku sudah mengajarimu untuk tersenyum? Tersenyumlah pasti akan terlihat semakin tampan” Kata Eunmi
“Kau mengakui aku tampan?” Tanya L.Joe bangga
“Sedikit” Senyum Eunmi
L.Joe tidak menjawab hanya melihat mata Eunmi yang melihatnya. Sedikit berbeda dari mata kemarin saat mereka bertatapan dipelataran rumah Eunmi. Matanya semalam terlihat tulus dan bersinar tapi sekarang matanya seperti tertutup kabut hitam, kelam dan tak bersinar.
“Kenapa kau melihatku seperti itu?” Eunmi melihat L.Joe bingung
“Ini mata, mataku. Terserah aku ingin melihat seperti apa?!” L.Joe ketus
“Aku hanya tidak suka dilihat seperti itu” Ujar Eunmi tertunduk
L.Joe mematung tanpa memberikan respon.
“L.Joe-ya” panggil Eunmi masih tertunduk
“Hmm” Sahut L.Joe meminum susu yang dibelinya
“Apa kau pernah menangis?” Eunmi melihat lurus pada mata L.Joe
“Kenapa kau bertanya seperti itu?” L.Joe mempelajari wajah Eunmi yang berubah menjadi sendu
“Aku bertanya, kenapa kau balik bertanya. Jawab pertanyaanku. Apa kau pernah menangis?” Tanya Eunmi sekali lagi
L.Joe melirik Eunmi dengan ragu dan kemudian mengangguk
“Apa kau menangis karena ditinggal oleh yeojachingu-mu?” Tanya Eunmi terkekeh
“Bukan urusanmu. Lagipula mana ada seorangpun didunia ini yang tidak pernah menangis?!” L.Joe kembali menenggak susu yang berada ditangannya
“Aku” Eunmi melihat L.Joe
“Aku?” L.Joe bingung
“Aku. Aku lupa bagaimana caranya menangis” Eunmi tersenyum masih dengan wajah sendu
“Apa kau manusia?! Atau alien dari planet pluto hah?” L.Joe mendorong kepala Eunmi
“Bagaimana bisa manusia lupa bagaimana caranya menangis. Kalau kau sedih pasti matamu pedih dan dia mengeluarkan air mata dan semua itu berujung pada tangisan” Lanjut L.Joe
“Apa aku terlihat aneh?” Eunmi tersenyum lebar
“Dari pertama aku melihatmu, aku tahu kau itu memang aneh” L.Joe melihat Eunmi sinis
“Kasarnya ucapanmu. Oh, Chunji-ya sepertinya mencariku. Gamsahamnida sudah menemaniku” Eunmi berdiri dan menuju pintu keluar lobby apartement yang terlihat Chunji tengah menoleh kekanan kekiri mencari seseorang
“Oia, gamsahamnida untuk susunya” Eunmi tersenyum sambil mengangkat tinggi-tinggi susu yang diberikan L.Joe

Dan lagi-lagi simpulan bulan sabit tercipta pada bibir tipis milik L.Joe. Dengan menenggak habis susu miliknya disandarkan punggungnya pada sofa dilobby.
“Gadis aneh, bagaimana mungkin dia bisa dia lupa caranya menangis” senyum kecil L.Joe

***
Yeoboseyeo, yeoboseyeo” Ujar L.Joe melihat layar smartphone miliknya diujung jalan Hongdae
“Ah baterainya habis” L.Joe menyentuh layar smartphonenya tapi tak membuahkan hasil
Saat wajahnya terangkat dilihatnya Chunji dan Eunmi memasuki sebuah cafe diseberang jalan dari posisi L.Joe berdiri.
“Apa mereka sedang kencan?” L.Joe penasaran dan menaiki jembatan penyebrangan menuju cafe yang dimasuki Chunji dan Eunmi
“Aku sepertinya pernah ke-cafe ini” Dejavu L.Joe diambang pintu masuk cafe
Annyeonghaseyeo” Ujar Pelayan cafe yang menyambut L.Joe
Dengan menghiraukan sambutan Pelayang itu, L.Joe melihat sekitar dan mencari Chunji dan Eunmi.
“Ada yang bisa saya bantu?” Tawar Pelayan itu
“Aku melihat namja dan yeoja masuk sini. Namja itu berambut blonde dan yeojanya mengenakan kacamata retak” Papar L.Joe
“Oh, mereka duduk dimeja 8 dipojok sebelah kiri tepat disamping kaca besar” Tunjuk Pelayan itu
“Bisa aku duduk didekat dengan mereka?” Tanya L.Joe
Ne, mari ikuti saya” Ujar Pelayan itu ramah

“Apa kau tidak apa beraktivitas dengan kacamata retak seperti itu?” Tanya Chunji pada Eunmi
Eunmi menggeleng sambil tersenyum “Gwenchana Chunji-ya, retaknya tidak terlalu parah aku masih bisa melihatmu walau menjadi banyak Chunji dihadapanku”
“Apa gadis aneh itu berusaha melawak?” Gumam L.Joe yang menguping dimeja 10 yang berjeda 1 meja diantara mereka dengan posisi yang membelakangi Chunji dan Eunmi
“Aku tidak bercanda untuk mengganti kacamatamu” Ujar Chunji
“Aku juga tidak bercanda Chunji-ya” Eunmi memasang tampang mengemaskan
“Panggil aku oppa, aku lebih tua darimu. Bersikaplah sopan pada oppa-mu” Chunji tersenyum
Eunmi menggeleng “Bukankah kau sudah tahu aku mempunyai kenangan buruk akan sebutan itu. Aku hanya suka menyebutmu dengan Chunji-ya bukan Chunji oppa
“Apa kau benar-benar trauma dengan kejadian waktu itu?” Chunji menyelidiki
Ne” Eunmi terkekeh
“Eunmi-ya!!” Seru suara disamping Eunmi
“Nara-ya” Eunmi tak kalah melingking melihat seorang waitress disampingnya yang tengah membawa menu
L.Joe yang berada dimeja 10 menutup telinganya dengan tangan.
Neomu bogoshipeo, apa yang kau lakukan disini?” Waitress yang bernama Nara itu memegang tangan Eunmi
“Chunji mengajakku kesini dan aku juga begitu rindu suasana di cafe ini, apa managernimmengerikan itu masih bekerja disini?” Tanya Eunmi membalas memegang tangan Nara
“Dia masih bekerja disini tapi dia sedang diruangannya. Andai namja sombong itu tidak memarahimu saat itu pasti kau masih bekerja disini. Oia kau ingin memesan apa? Aku akan menyiapkannya khusus untukmu dan namjachingu tampanmu itu” Nara berbisik saat menyebutkan namjachingu tampan
Mwoya?! Chunji bukan namjachingu-ku, lapipula mungkin aku tidak berjodoh dengan cafe ini Nara-ya. Chunji kau ingin memesan apa?” tanya Eunmi
“Aku hanya ingin minum, cappucino shake dengan sedikit gula” Chunji tersenyum
Ne dan kau pesan apa?” Tanya Nara mencatat pesanan
“Coklat panas” Eunmi berbicara bersamaan dengan seseorang dan membuatnya menoleh untuk mencari tahu suara itu
Ne tunggu sebentar” Nara berbalik setelah mencatat pesanan
“L.Joe-ya tidak usah bersembunyi lagi. Kemarilah jika ingin bergabung” Ujar Chunji yang disambut tampang bingung Eunmi
“Bagaimana kau tahu ini aku?” Tanya L.Joe berbalik dengan seringai mautnya
“Punggungmu jelas tergambar di kaca ini. Apa yang kau lakukan disini?” Chunji menunjuk kaca disamping kanannya
“Kau membuntuti Chunji lagi?” Eunmi to the point
“Untuk apa aku membuntuti Chunji, aku janji ingin berbelanja aksesoris dengan Niel tapi bateraiku habis” Sangkal L.Joe yang sudah duduk disamping Chunji
Yogi” Ujar Nara meletakkan minuman dimeja 8
Neo!!!” Teriak Nara saat melihat L.Joe dan kemudian melihat Eunmi
“Apa yang kau lakukan disini?! Apa tidak puas kau membuat Eunmi dipecat dari pekerjaannya hah?” Nara emosi
“Nara-ya sudah tidak perlu emosi” Eunmi menenangkan Nara

*flashback*
Annyeongha..” Sapa seorang waitress saat L.Joe membuka pintu cafe
Lagi-lagi seperti tak mengindahkan siapapun, L.Joe masuk tanpa membalas salam waitress itu.
“Ada yang bisa saya bantu?” Tawar waitress itu saat L.Joe mengedarkan pandangannya kedalam cafe yang pertama kali dia masuki ini
“Apa ada wanita berambut sebahu berwarna coklat dan berperawakan kecil, pernah datang kesini?” L.Joe melihat waitress itu datar
“Maaf Tuan, setiap hari cafe ini ramai dikunjungi pelanggan jadi saya tidak dapat mengingat siapa yang Tuan cari” kata Waitress itu sopan sembari tersenyum
“Pelayan macam apa kau?!” L.Joe membentak waitress itu sehingga membuat mata tertuju padanya
Waitress itu melihat L.Joe tidak mengerti dan tertunduk dengan ekspresi takut yang tak bisa disembunyikan
“Ada apa ini?” Tanya seseorang berjas hitam yang merupakan manager cafe ini
“Pelayan Anda ini, jangan perkerjakan dia lagi. Dia pelayan yang tidak berguna” L.Joe menjauh meninggalkan cafe masih dengan tampang menyeramkan.

“Apa yang terjadi Eunmi-ya?” tanya manager
“Aku hanya menjawab pertanyaannya” Bela Eunmi
Tidak mungkin dia akan semarah itu bila kau hanya menjawab pertanyaannya. Keruanganku sekarang” Perintah Manager
Eunmi menangguk dan mengikuti Manager
“Bagaimana? Apa kau dimarahi?” tanya Nara setelah Eunmi keluar dari ruangan Manager
Eunmi tersenyum “Pelanggaran ke-3, membantah semua perkataan Manager
“Mwoya?! Jadi?” teriak Nara
“Mungkin aku tidak berjodoh dengan cafe ini Nara-ya. Gwenchana” Eunmi tersenyum dengan wajah sendu

*flashback end*

Eunmi melirik L.Joe yang tengah meminum coklat panas “Apa kau sudah ingat kejadian itu?”
“Apa yang perlu kuingat?” L.Joe meletakkan cangkir yang berisi coklat panas
Jjinjja. 2 kali kau merugikanku. Pertama kau membuatku diberhentikan dari pekerjaanku dan kedua kau merusak kacamataku” Eunmi kesal
“Pertama, bukan aku yang membuatmu diberhentikan tapi dirimu sendiri yang tidak bisa melayani pelanggan dan kedua, aku tidak pernah menyuruhmu untuk memberitahu Chunji. Dan kenapa kau harus mempersulit hidupmu, bila kau tidak punya uang mintalah pada orang tuamu. Apa susahnya menengadahkan tangan untuk meminta uang?! Apa kau tipe yang mementingkan gengsi?” L.Joe melihat Eunmi acuh
Ne, aku bukan anak manja yang selalu meminta uang pada orangtuanya” Eunmi geram
“Kau menyindirku secara tidak langsung mengatakan aku anak manja?” Tanya L.Joe tidak kalah geram
Ne! Aku ke toilet dulu” Eunmi berdiri masih dengan tampang geram
“Gadis aneh!!” Seru L.Joe menyandarkan punggungnya dipermukaan sofa
“L.Joe-ya” Ujar Chunji yang sedari tadi tidak berbicara
“Hmm” Jawab L.Joe menyeruput susu panasnya
“Semenjak Nicole noona pergi hampir 2 tahun yang lalu tak pernah sekalipun kulihat ekspresimu seperti barusan” Chunji tersenyum
L.Joe tak bergeming hanya berkedip dengan susu panas yang masih dipegangnya
“Apa dia gadis yang berbeda?” Tanya Chunji
L.Joe melirik Chunji tajam
“Apa dia gadis yang membuatmu nyaman?” Tanya Chunji kembali kali ini dengan tatapan yang ditujukan ke L.Joe. Tatapan yang bahkan lebih tajam dari tatapan yang L.Joe berikan padanya.
“Gadis itu milikku” Ujar Chunji tegas

***

“Gadis itu milikku”
Omongan Chunji terngiang jelas di telinga L.Joe. Wajahnya terlihat kusut dengan kejadian yang terjadi tadi siang. L.Joe tidak menyangka akan mendapat pernyataan yang sangat mengejutkan yang keluar dari bibir Chunji.
“Aku tahu kau menyukainya dan akupun sama sekali tidak berniat mengambilnya darimu. Bukankah kau tahu, hidupku hanya pada Nicole noona. Dia.. Dia hanya.. ahh” L.Joe membaringkan tubuhnya atas alas rumput yang tak lagi hijau karena musim gugur.

L.Joe menutup matanya dan membiarkan angin musim gugur membekukan wajahnya yang tak tertutup apapun. Ditariknya nafas panjang dan membuangnya perlahan. Memori singkat pertemuannya dengan Nicole terlintas sepintas, senyumannya, tawanya, candanya. Sungguh tak ada yang dapat menggantikan. Tapi sedetik kemudian, bayangan tak terduga itu terlintas. Senyumnya, matanya, kepolosannya tercetak nyata di dalam bayangan pejaman L.Joe. L.Joe terjaga dengan wajah kaget dan segera ditarik tubuhnya untuk duduk. Dengan mata memandang lembayung senja didepan yang berwarna oranye dihembuskan nafas panjang kembali dari mulutnya.
“Sama” Desah L.Joe
“Apanya yang sama?” Tanya seseorang disamping L.Joe
L.Joe menoleh dan terlihat kaget “Apa yang kau lakukan disini? Kau membuntutiku?”
“Apa maksudmu aku membuntutimu? Aku sering datang kesini hanya untuk sekedar melihat mentari terbenam. Lihatlah, betapa bersinarnya lembayung senja itu, kilauan pantulan air yang membuat bias pelangi itu indah sekali. Dengan cicitan dan gepakan sayap burung yang ingin kembali kesarangnya benar-benar membuat tenang. Suara riak-riak air yang terhembus bersama angin terdengar mengalun lembut ditelinga. Ahh ini benar-benar tempat yang sangat.. menyenangkan” Eunmi tersenyum sambil menoleh kearah L.Joe
L.Joe mengacuhkan Eunmi dan kembali terbaring sedang Eunmi duduk bersila dengan tangan memegang ujung sepatunya yang saling menyilang.
“Sejak kapan kau mengenal Chunji?” Tanya L.Joe memecah kesunyian
Eunmi menoleh “Musim gugur, aku mengenalnya dimusim gugur. Dialah pembawa kehangatan ditengah mengigilnya hidupku. Kau tahu.. seperti pahlawan”
“Pahlawan?” L.Joe mengenyeritkan dahi
“Iya, pahlawan yang menopangku berdiri saat aku benar-benar lumpuh. Mengulurkan tangannya saat aku terjerembab dan tak ada tangan lain yang terjulur. Mengangkatku saat nyawaku hanya tinggal kuhembuskan keluar. Makanya aku sangat menyukai musim gugur” Eunmi menjelaskan dengan mengingat wajah Chunji
“Kau menyukainya?” L.Joe terlihat serius
Eunmi mengangguk “Dia sosok yang tidak bisa ditolak. Lantas apa yang sama?”
L.Joe melihat Eunmi dan kembali melihat langit yang mulai gelap “Sama”
“Iya apanya yang sama?” Tanya Eunmi kembali
“Dia” Jawab L.Joe singkat
“Kekasihmu? Apa kau sangat merindukannya?” Tanya Eunmi
“Hampir 2 tahun dia menginggalkanku tanpa pesan dan aku masih menunggunya untuk kembali. Bahkan aku tidak tahu, dia akan kembali atau tidak. Pikiranku 2 tahun ini selalu tentangnya, bayangan indah berdua dengannya, kenangan manis bersamanya tapi semua terasa pahit dan getir saat dia pergi, pergi dengan alasan yang bahkan aku tidak tahu apa?!. Semua orang berpikir aku terlalu berlebihan tapi apa aku salah bila aku hanya menginginkannya. Hati ini memilihnya, hati ini hanya ingin dengannya, ahhh sudahlah kau tidak akan mengerti” L.Joe kembali terpejam
“Aku mengerti” Sahut Eunmi
“Kau mengerti apa tentang cinta!” Mata L.Joe terbuka dan melihat Eunmi
“Aku tahu rasanya kehilangan yang tak kan pernah kembali. Kehilangan sesuatu yang amat berharga yang kau punya dalam hidup. Dulu aku gadis sederhana dengan cinta yang berlimpah sampai akhirnya cinta berlimpah itu mengering. Tapi kemudian datanglah cinta yang lain tapi cinta itu lebih menyakitkan, dia datang dengan cepat merasuki hidupku yang kesepian, membawa keceriaan yang tak pernah kuduga, membuatku tersenyum sekaligus memberikan tangis terbesar dalam hidupku” Eunmi mengingat kejadian dimasa lalunya
“Aku tidak mengerti maksud ucapanmu” L.Joe melihat Eunmi masih dengan terbaring
“Kau tahu, aku hanya memiliki seorang ibu yang amat mencintaiku, eomma satu-satunya hal terindah dan membahagiakan yang kupunya tapi hanya sepenggal cinta itu kurasakan. Dia meninggalkanku, meninggalkanku dengan kesendirian hidup. Saat itu umurku 6 tahun tidak ada yang dapat kulakukan selain menangis dan menangis” Eunmi menarik nafas panjang
“Kau?!” L.Joe terdiam
Eunmi mengangguk “Itulah sebabnya aku tidak bisa meminta uang pada orang tuaku” senyum Eunmi
L.Joe bangkit dan duduk dengan melirik Eunmi
“Tidak usaha merasa bersalah seperti itu” Eunmi menepuk pelan pundak L.Joe
“Lantas kenapa kau menanyakan pertanyaan bodoh tadi pagi?” Tanya L.Joe tanpa minta maaf
“Pertanyaan bodoh?” Eunmi kembali bertanya
“Pertanyaan apa aku pernah menangis?! Kaupun pernah menangis bukan?” L.Joe melihat Eunmi datar
“Aku berjanji pada seseorang untuk tidak menangis lagi” Eunmi tertersenyum melihat L.Joe
“Chunji?” tanya L.Joe
Eunmi tersenyum dan tertunduk “Aku merindukan ibuku, rindu sekali. Apa dia juga merindukanku dari atas sana seperti aku merindukannya?!”
“Menangislah” Kata L.Joe melihat Eunmi nanar
Eunmi melihat L.Joe dan menggeleng pelan “Tidak bisa”.
“Persetan dengan janji itu. Bila kau ingin menangis, menangislah. Itu hakmu untuk menangis, itu hakmu untuk mengeluarkan semua keluh kesahmu. Ini hidupmu, kau yang mengatur dirimu bukan dia yang menjadi perantara antara kau dan dirimu” L.Joe berhenti sejenak dan menarik nafas kemudian membuangnya perlahan
“Mungkin menangis tidak akan menyelesaikan masalah, tapi menangis juga tidak akan menambah masalah. Menangis membantu melepaskan sesak didadamu saat kau sulit bernafas. Menangis bukan kelemahan tapi kekuatan yang masih tertunda. Menangis hanya membuang air bukan?! Tidak membuang semangat. Sekali-kali matamu membutuhkan air untuk melapisinya agar lebih kuat. Hidup memang tak selamanya indah dengan pemandangan kadang debu merusak semuanya. Duniapun tidak selamanya disinari mentari kadang hujan mengguyur dengan derasnya tapi setelah hujan pasti ada pelangi. Bila pelangi itu tidak muncul, pergi dan buatlah pelangimu sendiri” L.Joe tersenyum
“Dia tidak akan menemuiku lagi bila aku menangis. Aku sudah kehilangan ibuku, aku tidak ingin kehilangannya” Ujar Eunmi dengan mata berkaca-kaca dan bahu yang bergetar
L.Joe mengangkat jari kelingkingnya dan tersenyum dihadapan Eunmi “Aku janji tidak akan memberitahu Chunji. Menangislah”

Tanpa terasa aliran itu merembes dari bendungannya dan mengalir membuat aliran lurus kebawah dan jatuh diantara rumput berwarna coklat. Dengan cepat Eunmi mengusap air mata yang mulai bercucuran diwajahnya tapi gagal karena air mata itu terlalu besar untuk dibendung kembali. L.Joe mengambil tangan Eunmi dan menggeleng, mengisyaratkan agar tak usah dibendung tangisannya. Mendapat perlakukan L.Joe, Eunmi kontan memeluk L.Joe erat dengan tangisan yang kian dalam.

Tangisan Eunmi bergema disore yang telah berbalut sebagian dengan gelapnya malam yang mulai mencuat menunjukan jati dirinya.

***

Inilah awal aku menghentikan senyumku?
Bila kau berpikir seperti itu, semuanya salah besar. Ini awal senyumanku. Tapi senyuman inilah yang mengantarku untuk kehilangannya. Saat senyum bukan berarti gembira, you know? Dan saat gembira tak selalu dengan tersenyum..


*to be continue*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Udah bacakan.. mari mari cipika cipiki sama yang punya :)

My Image