Senin, 24 November 2014

Kamu dan hanya Kamu...




Mungkin saya yang meminta pada Tuhan untuk menjauhkan dirinya.
Tapi kini, saat dia memang jauh.
Rasa ini tak bisa dibohongi kalau saya merindukannya.

Bukankah harusnya saya bahagia doa saya didengarNya.
Tapi kenyataannya hati akan selalu berbanding dengan logika.
Saat kamu bahkan tak menghiraukan saya.
Disaat itu saya tahu bahwa kamu memang mungkin bukan untuk saya.

Kamu tahu apa yang membuat saya jatuh hati pada kamu?


Kamu tak berbeda dari yang lain.
Kamu tampan, kamu baik. kamu pintar.
Tapi mungkinkah itu alasan saya?
Mungkin iya, tapi yang mendasari hati ini memberikannya untuk kamu.
Adalah
Peristiwa itu, iya peristiwa itu.

Peristiwa yang saya bahkan lupa tanggal berapa
Tapi itu terjadi dibulan September, ditengah kalutnya saya dengan pekerjaan yang memuakkan
Hari itu hari pertama kamu dan saya pulang bersama dalam satu kendaraan.
Dan hari itu juga saya melihat diri kamu yang lainnya.
Diri kamu yang saya suka.

Malam itu kamu bagai pahlawan kemalaman.
Yang entah sengaja atau tidak.
Tidak tega meninggalkan saya sendirian ditengah kantor pada malam hari mengerikan itu.
Saat saya tetap berargumen untuk tetap tinggal.
Kamu tetap duduk dikursimu dengan laptop yang masih menyala.
Dan saat waktu mengisyaratkan kita untuk berpisah.
Saya ingat jam berapa itu, itu jam 7. Jam 7 malam.
Bukan kebiasaan kamu untuk pulang malam seperti itu.
Dengan baik hatinya kamu berkata "Mau bareng?"
Dengan bimbang saya menolak beralasan akan pulang dengan orang lain.

Lagi-lagi dengan baiknya kelakuanmu.
Kamu mengulang pertanyaanmu "Mau bareng?"
Masih dengan bimbang kutolak lagi ajakanmu.
Tapi ragu menjalar dalam diri saya waktu itu.
Dan akhirnya saya mengiyakan ajakan kamu.

Saya tahu kamu baik dengan semua orang.
Dan itu yang membuat saya nampak mempunyai rasa yang besar terhadapmu.
Padahal kamu memperlakukan saya sama saja dengan yang lain.
Ya saya tahu itu.
Walau hati ini rasanya seperti kelu bila kamu mengacuhkan saya seperti ini.

Sampai kemarin, 22 November 2014.
Kita berjamaah sholat.
Dan entah mengapa setelah saya selesai berdoa.
Begitu khusyuk melihat kamu.
Dan berdoa
"Dekatkan dia bila dia memang baik untukku tapi jauhkan dia bila dia tak baik untukku"
Dan kini kamu menjauhi saya.

Dan memang hanya aroma tubuhmu saja yang bisa kumiliki.
Walau hanya beberapa menit berada dibelakang punggungmu.

Saya terlihat cengeng?
Iya. Memang.
Karena kamu adalah penawar sakit hati saya saat Mawar tak bertemu dengan Tara.

Dan kali inipun Mia tak kan bertemu dengan kamu.




Dear Kamu..

Tulisan ini khusus terbuat dari bilik lembut palung hati yang kupunya.
Munafik tak ingin kuungkapkan untuk kamu yang membuat emosi mengudara akan kasih tentang kamu.
Aku pamrih mencintamu.
Sepamrih inti hati ini yang menyembunyikan dengan desah kegelisahan.
Aku mengagumi pancara matamu, bangirnya hidungmu, merekahnya senyumu yang berbentuk dalam satu wajah.
Sungguh aku mencintaimu dengan pamrih.
Pamrih mengharapkan uluran balasan dari jembatan penghubung hatimu.

Kamu..
Bisakah hati ini terus terkekang untuk menunjukkan jati dirinya.
Hati ini sungguh tak sanggup menahan bendungan deburan kasih ini untukmu.
Dilain sisi kebaikan yang memancar dari dalam hatimu membuatku tak enak hati melihat begitu baiknya perilakumu pada orang lain.

Aku tahu diri akan diriku yang tak mungkin meraihmu.
Bantu diriku untuk membuatmu kembali ke posisimu dulu.
Teman dan memang hanya teman..

Kamu mau tahu sepamrih apa aku mencintaimu?

Aku mencintaimu karena kebaikan hati yang kamu punya.
Aku mencintaimu karena dalamnya wawasan yang kamu miliki.
Aku mencintaimu karena kelakuanmu yang menyimpang dari umur yang berlalu dalam hidupmu.
dan tambahannya..
Aku mencintaimu karena mata itu, senyum itu, punggung itu, aroma tubuh itu.

Lihatlah betapa pamrihnya aku mencintaimu.
Jadi..
Tolong perlakukan aku sebagaimana kamu memperlakukan teman jauhmu sehingga hati ini takkan lagi berbunga-bunga akan semua yang kamu perbuat.


Jakarta, 24 November 2014
Special for Your




Credit pict
1. http://www.mediawebapps.com/upload/1378881301.jpg
2. http://static4.quoteswave.com/wp-content/uploads/2012/02/Im-loving-you-with-every.jpg 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Udah bacakan.. mari mari cipika cipiki sama yang punya :)

My Image