Tittle : Be Ma Girl
Genre : Romance
Cast : Park Yoo Ra (OC)
Changjo (Teen Top)
Other Teen Top Member (L.Joe, Ricky, Niel, Chunji, Cap)
Nicole (Kara)
Hongki (FT Island)
Park Jonghyun (Yoo Ra Brother)
Chapter 1 bisa diliat disini yaa >> [FF] Be Ma Girl - Chapter 1
[Author POV]
L.Joe memakirkan mobilnya didepan cafe dibilangan Gangnam. Saat dia membuka pintu cafe, matanya tercengang pada sosok yeoja yang berjalan mendekatinya.
“Jamkkamanyeo” Katanya pada seorang yeoja yang berdiri disebelahnya
“Mwo?!” Kata yeoja itu ketus
L.Joe melirik yeoja itu dan menunjuk kacamata yang dipakainya
“Kacamata itu milikku” Seru L.Joe | Nicole melepas kacamatanya “Mwo?! Enak saja kau mengaku-aku” Kata Nicole lebih ketus | “Itu memang milikku” L.Joe menunjuk kembali kacamata yang telah dilepas Nicole | “Ini kacamataku” Nicole menyodorkan kacamatanya kearah L.Joe | “Dari wajahmu tak terlihat kau orang kaya, jadi tidak mungkin kau bisa membeli kacamata seharga 1.000.000 won” L.Joe menatap Nicole sinis | “Isshh.. anak ini” Nicole mengangkat tangannya hendak memukul L.Joe tapi diurungkan niatnya karena semua mata sekarang tertuju pada mereka | L.Joe yang melihat Nicole hendak memukulnya, menjauh beberapa senti dan mengangkat tangannya untuk menahan pukulan Nicole “Aku bisa buktikan kacamata itu milikku” L.Joe menatap Nicole waspada “Ditangkai kacamata sebelah kanan ada tulisan L.Joe” | Nicole melihat kacamatanya untuk memastikan tapi seketika melihat L.Joe kembali | “Benarkan, itu milikku” L.Joe menarik kacamata dari tangan Nicole kemudian melihat tangkai kacamatanya dan tersenyum penuh kemenangan
“Yoo Ra-ya” Kata Nicole kesal | “Yoo Ra-ya?!” L.Joe mengulang kata-kata Nicole | Nicole melihat L.Joe | L.Joe yang mendapat tatapan Nicole “Yoo Ra noona mengambilnya dariku tadi pagi” katanya cepat | “Dan dia memberikannya padaku” Nicole menatap kesal kedepan, seolah didepan berdiri Yoo Ra.
Mereka berdua beradu tatapan dan melihat kedepan dengan tatapan tak menentu. Karena mereka tahu, siapa penyebab semua ini bisa terjadi. Park Yoo Ra.
***
[Yoo Ra POV]
“Eodiya?” Teriakku pada Jonghyun ditelepon karena aku tak melihatnya dimanapun saat aku pulang
“Mwo?!” Teriakku lebih keras saat Jonghyun mengatakan dia berada diapartement sebelah
Kutekan tombol akhiri diponsel dan berjalan keluar apartement kemudian melirik apartement sebelah kanan apertementku. Setelah kuketuk beberapa kali kusilangkan tangan didada dan menunggu seseorang membuka pintu.
“Noona, kenapa malam-malam kau bertamu?” Chunji menyambutku
“Jonghyun-ah. Apa dia didalam?” Aku sudah masuk sebelum Chunji mempersilahkanku masuk
“Ya~ noona, kebetulan sekali kau datang. Aku lapar sekali, cepat buatkan makan malam. Sekarang sudah jam 10 malam tapi perut kami belum terisi apapun sejak tadi siang” Rengek Ricky mendorongku kedapur
Aku melihat Ricky bingung “Ya! kau pikir aku eomma-mu?!” Aku memandangnya sinis dan melihat sekeliling.
“Waeyo? Kenapa berantakan sekali?” Tanyaku pada Changjo, Chunji, Niel, Cap dan Adikku Jonghyun yang duduk melingkar diantara kertas-kertas berwarna-warni yang berserakan dilantai, sofa dan menempel diantara baju-baju mereka.
Tiba-tiba Ricky meletakkan tangannya dibahuku, aku yang kaget refleks melihat tangannya dan beralih menatap matanya sinis, sehingga membuatnya menurunkan tangan dari bahuku.
“Ini untuk keperluan shooting CF besok noona” Niel menanggapi
“Ne, karena itu kami semua kelaparan noona. Kajja, masakan makanan untuk kami” Rengek Ricky lagi
“Ne noona. Aku juga belum makan malam” Jonghyun melihatku
“Issh kau sama saja seperti mereka” Aku melihat adikku kesal dan berjalan menuju dapur
Kubuka lemari es besar berpintu 2 itu dan melihat heran kedalam lemari pendingin itu. Tampak luarnya saja megah tapi dalamnya tak ada sama sekali makanan segar.
“Bisakah kau buatkanku omuraisu?” Aku berpaling kearah datangnya suara
Aku tersentak saat melihat Changjo tengah menatapku dimeja makan yang tepat berjarak hanya 2 meter dari tempatku berdiri. Dia menatapku sambil menopang wajahnya dengan kedua tangan dan tersenyum kecil.
“Ne” Jawabku singkat
“Gomawoyeo Yoo Ra noona” Kata Changjo yang sudah berada disebelahku
“Cheomaneyeo dongsangie” Kutersenyum menatapnya
“Sudah kubilang jangan panggil aku dongsaeng” Matanya melebar
“Waeyeo?” Aku tersenyum menantangnya
“Karena aku bisa melakukan lebih dari seorang dongsaeng” Tatapnya yakin
“Jjinjja?! Memang kau bisa melakukan apa?” Aku tersenyum meremehkannya
“Sesuatu yang bahkan tak pernah bisa kau pikirkan” Senyumnya meledek “Hei hyung jangan sentuh topeng buatanku” katanya berlari menuju ruang tengah kembali saat Niel mempermainkan topeng dari kertas milik Changjo.
Lagi-lagi aku melihat punggung Changjo, aku meliriknya dan mengangkat bahu “Anak muda zaman sekarang kelakuannya sungguh aneh sekali”
***
“Ini semua untuk CF kalian?” Tanyaku sambil memegang sebuah topeng glamour dengan butiran-butiran glitter buatan Cap dan banyak lagi topeng-topeng lain yang bertaburan diseluruh ruang pengelihatanku
“Ne, tema CF-nya itu mask party” Niel menjelaskan sambil melahap omuraisu yang kubuatkan untuk mereka
“Tapi kenapa harus kalian yang buat mask-nya sendiri? Bukankah artis sudah terima jadi. Ahh aku tahu, kaliankan memang tidak terlalu terkenal” Aku tersenyum meledek
“Mwo?! Enak saja. Kami punya banyak mini album serta jutaan viewer yang melihat MV kami. Apa itu kurang cukup membuktikan kepopuleran kami” Chunji menanggapi dengan menggebu-gebu
“Dan Angel pun ribuan” lanjut CAP lebih menggebu-gebu
Aku tersenyum menanggapi omongan mereka.
“Yeoboseyo” Jonghyun mengalihkan pandanganku
“Aniyo. Aku sedang diapartementmu” Kata Jonghyun dengan seseorang diujung telepon
“Ne, Yoo Ra noona ada disini” Kali ini Jonghyun menatapku
“Wae? Yeoboseyo. Yeoboseyo L.Joe hyung” Jonghyun memutuskan sambungan teleponnya
“Nugu?” tanyaku pada Jonghyun karena dia menyebutkan namaku
“L.Joe hyung, dia tanya apa aku sedang bersamamu. Tapi dia langsung memutuskan sambungan teleponnya” Jonghyun memasukan handphonenya kembali kesaku celana
Ting Tong.. Tiba-tiba bel apartement berbunyi. CAP yang tengah melahap omuraisu nampak kesal karna bunyi itu tapi dibangkitkan paksa tubuhnya sambil melihat jam dipergelangan tangan.
“Siapa lagi yang bertamu malam-malam begini?!” Gerutunya
Saat pintu terbuka “Yoo Ra-ya” | “Yoo Ra noona” teriak Nicole dan L.Joe bersamaan. Aku menoleh karena namaku menggema keseluruh celah apartement.
“Ya~, Nicole-ah wae? Bagaimana bisa kau bersama L.Joe-ah?” Aku menatap mereka bingung
Tanpa berkata apapun, Nicole mengeluarkan kacamata yang kutukarkan dengan gaun tadi pagi saat dikampus. Kulihat kacamata itu dan mengalihkan pandanganku kearah mereka berdua.
“Aku sudah membuatkan kalian makanan dan makanannya-pun telah habis. Jadi aku harus pergi” Aku beranjak dan berjalan menuju pintu
Aku berlari dan berusaha menembus celah antara Nicole dan L.Joe tapi usahaku sia-sia karena Nicole merangkulku erat dan L.Joe memcengkeram bahuku kuat.
***
“Mian” Aku tertunduk setelah menjelaskan kejadian tadi pagi
“Tapi itu semua bukan sepenuhnya salahku” Aku melihat mereka semua yang mengelilingiku sehingga membuatku serasa tersangka tunggal
“Kau masih mengelak huh” Nicole mendekatkan wajahnya kearahku
“Kau tak mau kalah noona” L.Joe menambahkan
Brakkk.. Kupukul meja dan membuat mereka semua menghindar. Dengan tatapan kesal kuangkat tanganku dan menggoyang-goyangkannya dengan ekspresi menahan sakit. Kontan mereka semua menahan senyum melihat kelakuanku.
“Niga” Aku menunjuk L.Joe dengan tangan masih terasa sakit
“Saat aku mengambil kacamatamu, kau bahkan tak mengejarku”
“Dan niga” Aku menunjuk Nicole
“Bahkan kau tak menanyakan siapa pemilik kacamata itu” Kataku merasa menang
Nicole & L.Joe saling bertatapan kemudian menatapku kesal. Tiba-tiba Changjo berdiri dan menuju kamar sehingga perhatian tertuju padanya. Beberapa menit kemudian, Changjo kembali dengan membawa kacamata yang sama persis dengan kacamata L.Joe.
Changjo menyerahkan kacamata yang dibawanya kearah Nicole. Refleks Nicole menerima kacamata itu dengan tatapan bingung.
“Aku tidak suka kacamata itu. Bila noona mau, tukarkan itu dengan kacamata milik L.Joe hyung dan tetap pinjamkan gaunmu pada Yoo Ra noona” Senyumnya
Aku menatap Changjo tidak mengerti dan melihat ke arah Nicole yang tengah melihatku juga.
“Kali ini kau selamat” katanya padaku
“Aku sudah tidak menginginkannya lagi” kata Nicole menyerahkan kacamata itu kearah Changjo
“Sudah kubilang aku tidak menyukainya. Kalau begitu lebih baik aku buang saja” Changjo hendak berdiri
“Ehhh” Aku menahan tangannya sehingga membuatnya tersenyum kecil kearahku
Secepat kilat Nicole meraih kacamata ditangan Chanjo dan tersenyum
“Kau sungguh sok kaya ingin membuang kacamata semahal ini” Nicole tersenyum
“Ahhh... noona pura-pura saja” L.Joe menanggapi kelakuan Nicole
“Diam kau” Kataku dan Nicole bersamaan
L.Joe yang mendapat serangan balik hanya bisa menggerutu dalam hati. Aku dan Nicole tersenyum satu sama lain.
“Isshh.. bagaimana mungkin kita terjebak dengan noona noona yang sangat menyeramkan” Desah Niel
***
Keesokkan hari....
Nicole tengah mengaduk pineberry float saat namja yang paling tak ingin dilihatnya duduk tak sengaja disamping kursi dikantin kampus saat dia tengah menunggu kedatangan Yoo Ra.
“Kenapa kau terus mengikutiku huh?!” Seru Nicole pada L.Joe saat menyadari ia duduk disampingnya
L.Joe yang juga baru menyadari tengah duduk disamping Nicole dengan kaget mundur beberapa senti “Ya~ siapa yang mengikutimu. Aku tengah menunggu Changjo-ah” bantahnya
Nicole melirik L.Joe sinis sambil mengenakan kacamata milik Changjo yang telah dihibahkan kepadanya dan L.Joe-pun tak mau kalah ikut mengenakan kacamata yang sama dengan Nicole dan sesekali memainkan kacamata itu yang membuat silau penglihatan Nicole.
“Ya! Apa maumu?!” Nicole berdiri menghadap L.Joe
“Mauku?! Eopseo” Kata L.Joe innocent | Nicole membuang nafas panjang kemudian berjalan mendekat kearah L.Joe dan memicingkan matanya yang memang sudah kecil. L.Joe hanya memandang lurus kearah wajah Nicole yang berada didepannya dan berusaha mengatur nafasnya yang tersengal karena tatapan Nicole yang seakan ingin membunuhnya. Dengan pura-pura berani L.Joe melepaskan kacamata yang sedang dipakainya dan berusaha tersenyum untuk membuat Nicole terpesona. Tapi semua terbalik saat Nicole juga melepaskan kacamatanya sehingga beradu dengan bola mata L.Joe, sehingga membuat L.Joe yang terpesona melihat Nicole. Dengan sigap Nicole mengambil kacamata yang berada dipegangan L.Joe.
“ini” Nicole berdiri sambil memegang kacamata L.Joe kemudian menjatuhkannya kelantai. L.Joe yang tak bisa berbuat apa-apa hanya melihat kejadian dihadapannya dengan pasrah. Krekkk... Nicole menginjak kacamata milik L.Joe | “Aaaaa... Apa yang kau lakukan noona!!!” Teriak L.Joe melihat bangkai kacamata yang berada tepat disamping kakinya | “Ups.. Aku tidak sengaja” Nicole menutup mulutnya dengan tangan dan melihat L.Joe dengan tampang malaikat | L.Joe memandang Nicole geram.
Dilain tempat dengan waktu yang sama...
“Noona jamkkaman” Pekik Changjo berlari kecil kearah Yoo Ra yang berada didepannya
“Ya~ Changjo-yaa~ wae?! Aku buru-buru, Nicole tengah menungguku” Sahut Yoo Ra sambil terus berjalan
“Jamkkaman Noona, ada yang ingin kubicarakan padamu” Changjo meraih tangan Yoo Ra untuk menghentikan langkahnya
Usaha Changjo berhasil, sekarang Yoo Ra tepat berada didepannya. Dengan menyilangkan tangan didada Yoo Ra menunggu perkataan yang ingin disampaikan Changjo.
“Mwo? Apa yang ingin kau bicarakan?” kata Yoo Ra masih tetap dengan posisinya
Changjo tersenyum “hmm.. hmm..” Gumamnya
Namun tiba-tiba dipicingkan matanya karena binar menyilaukan sesuatu dihadapannya “Hmm.. kalungmu yeoppo” Kata Changjo dengan ekspresi terkejut sendiri karena bukan itu yang ingin disampaikannya
“Jjinjjayeo! Kau menghentikanku hanya untuk mengatakan kalungku cantik?!. Kau membuang waktuku saja” Yoo Ra beranjak meninggalkan Changjo
“Babo” Ujar Changjo sambil menepuk keningnya sebelum mengejar Yoo Ra kembali
“Ya~ noona, bukan itu yang ingin kusampaikan” Changjo kembali meraih pergelangan tangan Yoo Ra tapi kali ini Yoo Ra menangkis pegangan Changjo dan terus berjalan tanpa memperdulikannya.
Meraih tangan Yoo Ra tak membuahkan hasil, dia beralih dengan memegang bahu Yoo Ra untuk berbalik kearahnya.
“Ya~ Changjo-yaa~, aku..” Yoo Ra menghentikan omongannya karena tangan Changjo dengan tidak sengaja telah melempar kalungnya ke selokan dengan air yang begitu deras.
Changjo melebarkan matanya saat kalung Yoo Ra tenggelam dalam selokan karena dia tak mengira Yoo Ra akan berbalik saat dia memegang bahunya. Dengan mata yang masih melebar, pandangan Changjo beralih kearah Yoo Ra yang memang tengah memandangnya juga.
“Ya! Apa yang kau lakukan huh?!” Teriak Yoo Ra
“Mian noona, aku tidak sengaja” Changjo membela diri
“Kau.....
“Ya! Bagaimana mungkin noona tidak sengaja huh?!” Pekik L.Joe yang membuat Yoo Ra menoleh dan tak melanjutkan perkataannya kepada Changjo
Melihat kejadian itu, Yoo Ra dan Changjo saling bertatapan | “L.Joe hyung” “Nicole-ah” Ujar Changjo & Yoo Ra bersamaan
“Ne, aku sengaja lantas apa yang akan kau lakukan padaku huh?!” Pekik Nicole tak kalah keras sehingga membuat pengunjung kantin memperhatikan mereka
“Noona!!!!” Kata L.Joe mendekati Nicole | Sedang Nicole menatap L.Joe dengan geram | “L.Joe hyung” Ujar Changjo merangkul L.Joe untuk menghentikan langkahnya mendekati Nicole | “Nicole-ah” Ujar Yoo Ra dengan merangkul Nicole juga untuk memastikan dia tidak akan menantang L.Joe | “Ya! Changjo-ahlepaskan. Aku belum selesai dengan noona mengesalkan yang telah merusak kacamata mahalku” L.Joe berusaha memberontak dari rangkulan Changjo | “Yoo Ra-ya lepaskan aku. Dongsaeng sok kaya seperti dia harus diberi pelajaran” Nicole-pun tak kalah memberontak untuk lepas dari rangkulan Yoo Ra | “Apa yang noona katakan?! Sok kaya?! Aku memang kaya dan punya harta berlimpah tidak seperti noona. Kacamatapun di BE-RI” Pekik L.Joe menekankan pada kata ‘beri’ | Mendapat balasan perkataan seperti itu, Nicole semakin geram dan berusaha memberontak dari rangkulan Yoo Ra “Ya! Kau dongsaeng menyebalkan!” | “Dan kau noona mengerikan” L.Joe tak kalah geram | “Isshh.. DIAMLAH” Teriak Yoo Ra dan Changjo bersamaan sehingga membuat Nicole dan L.Joe spontan berhenti
“Mwo?!” Ujar Yoo Ra saat dia dan Changjo beradu tatapan | “Aniyo” Changjo merunduk | “Aniyo?! Setelah kau menjatuhkan kalungku kau hanya menjawab aniyo?!” Kali ini Yoo Ra yang terlihat geram | “Mi.. Mianhae noona, aku tidak sengaja” Changjo semakin merunduk | “Hanya maaf?! Kau tidak tahu berapa besar usahaku untuk mendapatkan kalung itu” Yoo Ra melepaskan rangkulannya dan bergerak menuju Changjo yang masih merangkul L.Joe | “Ya~ aku tidak mengira kau akan berbalik” Changjo mendekap erat tubuh L.Joe | “Ini tubuhku, aku yang menggerakkannya jadi terserah apa yang ingin kulakukan” Yoo Ra melepaskan cengkeraman tangan Changjo yang masih mendekap L.Joe dengan kesal didorongnya tubuh L.Joe dan ditatapnya geram mata Changjo
L.Joe yang tubuhnya didorong Yoo Ra bergerak kearah Nicole. Dengan tatapan tidak mengerti L.Joe & Nicole beradu tatapan kemudian memandang pemandangan seakan Yoo Ra ingin menerkam Changjo.
“Bukankan kita yang tengah bertengkar?” Nicole melihat kearah L.Joe | L.Joe hanya mengangkat bahu
Dan pemandangan sekarang berbalik. Nicole tengah merangkul Yoo Ra untuk menghentikannya menyerang Changjo, sedang L.Joe sibuk didepan Changjo untuk menghalangi Yoo Ra memukul Chanjo dan Changjo sibuk berlindung dibalik punggung L.Joe. Orang-orang sekitar nampak tak memperdulikan mereka bahkan seakan tidak melihat kelakuan mereka.
***
[Yoo Ra POV]
Ditenggelamkan wajahnya dalam tumpukan bantal dikamar setelah insiden dikantin kampus tadi siang. Dengan menarik nafas panjang, dibangkitkan tubuhnya dan duduk dibibir tempat tidur. Dengan ekspresi kesal dihembuskan nafas panjang sambil terus mencengkeram permukaan kasur.
***
[Changjo POV]
“Eotteoke? Eotteoke?” Aku berjalan mondar mandir didalam apartement dengan ekspresi cemas
“Ya~ duduklah Changjo-ah” CAP memegang bahuku dan mendorongku untuk duduk
“Bagaimana aku bisa duduk hyung. Yoo Ra noona marah padaku, eotteoke? Tidak melihatnya sejam saja sudah membuatku gila dan sekarang bukan hanya dia tidak mau melihatku mungkin dia juga tidak akan mau berbicara lagi kepadaku” Aku kembali berdiri dan berjalan mondar mandir dengan ekspresi lebih cemas
“Ya~ salah kau sendiri kenapa kau menjatuhkan kalung itu” Chunji menganggapi
Aku hanya mendengus mendengar perkataan Chunji, perkataannya tak membantu sama sekali | “Apa kalung itu begitu berharga buat Yoo Ra noona?” Tanya Ricky | Aku mengangguk | “Mati kau!!” Ujar Niel lebih menyudutkanku | “Ah berbicara pada hyung sama sekali tidak membantu” Teriakku pada hyung-hyung dihadapanku | “Ya~ disaat seperti ini jonghyun-ah malah tidak ada” L.Joe bersandar disofa | “Memang dia kemana?” Tanya CAP | “Pulang ke Gwanju, masa liburan sekolahkan sudah usai” Papar Ricky
“Dan sekarang apa yang harus kulakukan??!!” Teriakku “Kenapa disaat genting seperti ini kalian malah membicarakan jonghyun-ah?!” batinku
“Ya~ sabarlah Changjo-ah, kami sedang berpikir” Niel merangkul bahuku | “Aha aku tahu, bagaimana kalau kita buat pesta permintaan maaf?” lanjut Niel | “Ne, itu ide yang keren hyung” Ricky ikut merangkulku | “Ye, itu memang ide yang sangat bagus!” Chunjipun ikut merangkul
Kami semua tersenyum satu sama lain “Kalian semua memang hyung-hyung terbaik” Aku tersenyum lebar | “Pesta tanpa kue dan makanan itu bukan pesta, jadi cepatlah kau beli semua itu Changjo-ah” Ujar CAP melihat TV | “Mwo?!” Aku terbelalak | “Ne, kajja Changjo-ah bali beli semua itu” L.Joe mendorongku kearah pintu yang sudah dibuka chunji | “bali!” Teriak Ricky & Niel bersamaan | “Kutarik kata-kataku kalau kalian hyung terbaik” teriakku didepan pintu apartement yang telah tertutup
Dengan kesal kulangkahkan kaki menjauh dari pintu dan sesampainya didepan pintu apartement Yoo Ra. Hatiku berdesir. Kutempelkan telapak tanganku dipintu itu dan tersenyum “Semua kulakukan hanya untukmu noona, kumohon jangan marah padaku”. Kulepaskan telapak tangan dari pintu dan berjalan dengan hati lebih menyenangkan.
***
[Yoo Ra POV]
“Aku kembali sendiri diapartement ini. Ahh Jonghyun-ah” Aku bergerak menuju lemari es
“Dan sekarangpun makanan meninggalkanku sendiri” Kataku saat melihat isi lemari es
Dengan langkah gontai, kuambil sweater dan berjalan menuju pintu. Tepat sebelum pintu kubuka lebar terdengar suara seseorang yang kukenali.
“Semua kulakukan hanya untukmu noona, kumohon jangan marah padaku”
Kubuka pintu saat terdengar langkah kaki menjauh. Dari balik daun pintu kuarahkan pandanganku kearah punggung itu. Changjo. Dan seperti biasa aku hanya melihat punggung itu menjauh dan menjauh.
[Author POV]
Jarum jam menunjukan pukul 22.00 KST saat rombongan anak-anak Teen Top berbondong-bondong berdiri didepan apartement Yoo Ra. Ting.. Tong.. suara bel terdengar. Yoo Ra yang tengah menonton TV berjalan menuju pintu dengan tampang kesal karena suara itu telah menganggunya menonton drama kesayangannya.
“Changjo-yaa” Katanya saat dihadapannya berdiri Changjo dengan senyum merekah dibalut sweater, jeans dan sneaker sehingga membuatnya nampak begitu manly
“Party.. party.. party” Seru semua member Teen Top kearah Yoo Ra dan masuk kedalam tanpa dipersilahkan
“Ada apa ini?” Saat dilihatnya kue, makanan, minuman tersebar diseluruh penjuru ruang tamunya
“Ini mianada party Changjo-ah noona” Ricky menanggapi
Yoo Ra menatap Changjo, Changjo yang mendapat tatapan Yoo Ra refleks menunduk.
“Sudahlah noona maafkan dia, tak baik noona marah-marah terus. Lihatlah kerutan-kerutan itu lebih baik kita bersenang-senang” Niel merangkul Yoo Ra dan menyerahkan segelas soju
Diinjak kaki Niel sehingga membuatnya melepaskan rangkulan dari Yoo Ra. Masih dengan setengah hati Yoo Ra duduk diantara mereka. Mendengar celotehan mereka dan sesekali melirik kearah mereka satu persatu sambil melipatkan tangannya didada.
“Bahkan mereka membeli soju” Kata Yoo Ra saat semua member tergeletak tak sadarkan diri diruang tamunya
Masih dengan tangan melipat didada, dia berjalan menuju balkon dan menikmati udara malam hari.
“Ya~ Noona. Mianhae” Ujar Changjo disebelah Yoo Ra
“Changjo-yaa” Pekik Yoo Ra saat Changjo seakan ingin jatuh dengan refleks Yoo Ra merangkul bahu Changjo
“Gwenchana” Kata Changjo yang kepalanya kini bersandar dibahu Yoo Ra
“Noona mianhae. Aku tidak bermaksud menjatuhkan kalungmu” Ujar Changjo yang masih bersandar dibahu Yoo Ra
“Ne, sudahlah aku juga sudah melupakannya. Bukankah itu hanya sebuah kalung walaupun aku mendapatkanya dengan susah payah tapi biarlah, aku bisa membelinya kembali” Ujar Yoo Ra sambil menyingkirkan kepala Changjo dari bahunya
“Ya~ kau noona yang sangat baik tak salah aku menyukaimu sejak 5 tahun yang lalu” kata Changjo sempoyongan
“Kau masih dibawah umur kenapa ikut minum soju huh?!” Seru Yoo Ra
Tanpa memperdulikan perkataan Yoo Ra, Changjo berjalan mendekati Yoo Ra. Mendapat perlakuan seperti itu Yoo Ra berjalan kebelakang untuk menghindari Changjo. Tapi langkahnya terhenti saat besi penyangga balkon membentur punggungnya. Saat Yoo Ra menyadari dirinya terpojok, Changjo meletakkan tangannya pada besi diantara tubuh Yoo Ra dan menurunkan wajahnya kearah wajah Yoo Ra.
“Apa yang ingin kau lakukan?” tanya Yoo Ra panik
“Yeppuda, neomu yeppuda” Senyumnya
“Ye, aku memang yeppeo” Jawab Yoo Ra
Changjo hanya tersenyum mendengar perkataan Yoo Ra “Tadi siang, yang ingin kukatakan. Minggu ini kami comeback bisakah kau datang memberi dukungan kepadaku” Senyumnya tepat berada tidak lebih 5cm dari wajah Yoo Ra
“Comeback?” Yoo Ra menatap lurus mata Changjo | Changjo mengangguk “SBS Inkigayo” | “Aku sibuk” Yoo Ra mengalihkan pandangan matanya | “Wae? Noona masih marah padaku?” Changjo cemas | “Bukan itu hanya saja.. | “Aku tunggu noona sampai noona datang” Changjo melepaskan pegangannya dari besi balkon dan berjalan sempoyongan menuju dalam apartement
Setelah melihat punggung Changjo menjauh, Yoo Ra berbalik menghadap pemandangan malam yang dipenuhi kerlap-kerlip lampu kota. Dengan senyum kecil Yoo Ra menghirup udara malam dengan memejamkan mata. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan sesuatu yang menggantung dilehernya.
“Aku lupa, itu pengganti kalung yang kujatuhkan tadi” Suara Changjo terdengar dibelakang
Yoo Ra berbalik dengan tangan memegang bandul kalung kemudian melihat bandul berwarna perak itu.
“Changjo?!” Dibacanya bandul yang terpahat nama ‘Changjo’
“Ye, Letakkan itu selalu disitu. Agar namaku selalu dekat dengan hati noona, hingga suatu hari nanti aku akan mendapatkan hati itu sesungguhnya untukku, untuk Changjo, Changjo yang sebenarnya”senyumnya
Masih dengan memegang bandul bertuliskan ‘Changjo’ Yoo Ra melihat punggung Changjo menjauh kembali. Dirasakannya jantungnya berdetak seakan ingin melontar keluar dari dalam tubuhnya. Dengan senyum terkembang kali ini Yoo Ra mengantar punggung Changjo. Saat kesadarannya mulai kembali, digelengkan kepalanya dan menepuk-nepuk pipinya.
“Omona! Wae jigeum?!... apa aku mulai.... Johaeyo” Senyum tersembunyi Yoo Ra dari balik tangan yang masih memegang pipi
**To Be Continued**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Udah bacakan.. mari mari cipika cipiki sama yang punya :)