Jumat, 04 Januari 2013

[FF] - Be Ma Girl Chapter 5





Tittle : Be Ma Girl
Genre : Romance
Cast : Park Yoo Ra (OC)
Changjo (Teen Top)
Other Teen Top Member (L.Joe, Ricky, Niel, Chunji, Cap)
Nicole (Kara)
Hongki (FT Island)Park Jonghyun (Yoo Ra Brother)

Additional Cast : Kim Nam Joo (A Pink)

--------------

Changjo dan Yoo Ra tak berkedip saling menatap satu sama lain, seakan menghilangkan haus-nya rasa rindu yang menjamah mereka seminggu ini. Tatapan kesedihan, kesendirian, kesepian, kepiluan terpancar dan terpantul jelas dari mata yang tak ingin teralihkan satu sama lain itu.....

--------------



“Oppa” teriak seseorang mengalihkan tatapan Changjo & Yoo Ra

“Kau menungguku eoh?” Ujar Nam Joo tersenyum dan melingkarkan tangannya pada lengan Changjo tapi senyumnya hilang saat matanya melihat Yoo Ra yang berada beberapa meter di sampingnya

“Aku lapar, kajja kita makan oppa. Sudah lama kita tak makan berdua” Ujarnya masih bergelayut manja di lengan Changjo

Changjo menatap Nam Joo malas dan beralih menatap Yoo Ra yang masih menatap mereka.

“Kajja” Kata Changjo masih terus menatap Yoo Ra



Nam Joo melirik ke arah Yoo Ra dan tersenyum penuh kemenangan. Yoo Ra yang melihat Changjo pergi bersama Nam Joo hanya terdiam dalam balutan suara hujan yang semakin deras. Kali ini dia benar-benar melihat punggung Changjo pergi tanpa isyarat akan kembali.

“Inilah yang terbaik” Batin Yoo Ra sambil tertunduk



“Kau masih disini eoh?” tanya seseorang mengagetkan Yoo Ra

“Hongki oppa” Yoo Ra tersenyum tipis

“Sambil menunggu hujan bagaimana kalau kita makan?” Tawar Hongki

“Gomawoyeo oppa tapi aku tidak lapar” Tolak Yoo Ra halus

“Kenapa kau selalu menolak tawaranku?” Hongki sedikit kesal

“Aniyo, bukan itu hanya saja...” Yoo Ra merasa tidak enak

“Kalau begitu nanti malam kita dinner, arraseo?” Tawar Hongki

“Dinner?! Aku sedang dalam mood yang tidak baik” Ujar Yoo Ra

“Kau menolak tawaranku lagi eoh, padahal hari ini ulang tahunku” Hongki melihat Yoo Ra

“U-ulang tahun?!” Yoo Ra menatap Hongki tidak enak “Ye, baiklah kalau begitu” Yoo Ra tersenyum menyetujui tawaran Hongki

***

Malam hari di lobby apartement, Hongki tengah duduk manis menunggu kedatangan Yoo Ra. Dengan berpakaian semi formal Hongki terlihat lebih tampan dari biasanya. Senyum dengan gingsul yang menawan tak memudar dari wajahnya.

Di pintu masuk lobby apartement, Changjo yang hanya mengenakan kaos oblong dan menenteng seplastik softdrink melihat Hongki yang nampak rapi sedang duduk di lobby seorang diri.

“Bukankah kau Hongki sunbaenim” Changjo duduk di depan Hongki

“Ye, Annyeonghaseyo. Oh bukankah kau Teen Top Changjo-ah?! Mahasiswa semester awal di kampus?” Hongki tersenyum melihat Changjo

Changjo tersenyum “Ne, apa kau sedang menunggu seseorang?!”

“Ne, bagaimana kau tahu eoh?!” Hongki ramah

“Yoo Ra noona, kau sedang menunggunya?!” Changjo menatap Hongki

“Wow kau tahu aku ingin pergi dengannya. Apa kau mengenalnya?!” Hongki bingung

“Aku lebih dari sekedar mengenalnya, dia na yeoja” Changjo memandang lurus ke arah Hongki

Hongki yang mendengar perkataan Changjo, kontan memusatkan perhatiannya pada mata Changjo yang masih menatapnya. Dari pancaran sinar mata Hongki terlihat ketidaksukaan dengan perkataan Changjo.

“No yeoja?! Jangan besar kepala, kau hanya seorang dongsaeng” Hongki menatap dingin Changjo

Changjo menjuruskan tatapannya tepat di mata Hongki “Ani, she is mine”

Hongki tersenyum sinis “Kau bermimpi”

“Aku bisa mewujudkan semua mimpiku” Ujar Changjo cepat

“Tapi mimpimu terlalu tinggi, bahkan kau tak dapat menggapainya” Ujar Hongki tajam

“Aku sudah menggapainya bahkan sejak awal. Ingat, aku mengenalnya lebih dulu” Changjo tersenyum penuh kemenangan

“Bukan siapa yang mengenalnya lebih dulu tapi siapa yang bisa menggapai dan mendapatkannya lebih dulu” Hongki tersenyum dan di saat bersamaan Yoo Ra mendatangi mereka

“Kajja oppa” Seru Yoo Ra menarik lengan Hongki

Hongki bangkit dan berjalan bersama Yoo Ra menjauhi Changjo. Sedetik kemudian Hongki memegang tangan Yoo Ra dihadapan Changjo. Kontan melihat kejadian di hadapannya, amarah Changjo bergemuruh. Dengan nafas tersengal-sengal diremukkannya kaleng kosong softdrink yang telah ditenggaknya. Masih dengan mata menyusuri setiap langkah Hongki dan Yoo Ra, Changjo menatap punggung Yoo Ra kian menjauh dengan sorot mata sendu. Setelah tak terlihat lagi mobil yang membawa Yoo Ra, Changjo beranjak menuju lift dan membuang dengan kasar remukan kaleng softdrink itu.



***

Beberapa jam kemudian setelah dinner usai, jam menunjukkan pukul 22.00 KST. Di parkiran apartement.



“Gomawo untuk malam ini” Hongki yang berada di dalam mobil tersenyum memandang Yoo Ra yang berada disampingnya

“Cheomaneyeo oppa” Yoo Ra tersenyum seraya melepaskan seatbelt

Namun tiba-tiba Hongki menyentuh punggung tangan Yoo Ra. Yoo Ra yang merasakan tangannya disentuh kontan memandang Hongki bingung.

“Sejak awal seharusnya kukatakan ini padamu” Hongki menatap dalam mata Yoo Ra

“Katakan? Mwoyeo?” Yoo Ra menaikkan sebelah alisnya

“Sejak saat aku meminta Nicole memberitahumu tentang ajakkanku ke pesta dansa. Saat kita berdua bersama menunggu hujan. Saat kita makan kimbab bersama. Saat kita pergi ke pesta dansa. Saat aku menghapus air matamu. Aku sadar, hati ini merasakan yang berbeda terhadapmu” Kata Hongki lembut

“Saranghae” Lanjut Hongki menatap Yoo Ra



Yoo Ra yang mendengar omongan Hongki tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dengan tersenyum dia menyingkirkan tangan Hongki yang memegang tangannya.

“Mianhae oppa, aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Tapi dari awal aku hanya menganggapmu sebagai teman” Yoo Ra menatap lurus ke depan

“Apa ada yang telah mengisi hatimu eoh?!” Hongki masih memandang Yoo Ra

Yoo Ra mengangguk dengan sinar mata yang meredup “Ye, dia telah mengambil hatiku yang bahkan aku tidak tahu kapan dia mendapatkan keseluruhan hati ini”

“Oh oppa, mianhae” Yoo Ra menoleh kearah Hongki dengan mimik bersalah

“Gwenchana Yoo Ra-ah tapi bisakah kita tetap berteman?” Tanya Hongki dengan mimik sendu

“Ne, tentu saja” Yoo Ra mengangguk dan tersenyum


***

Keesokan hari saat Yoo Ra yang tengah berbaring santai, terdengar suara nyaring dering telepon.

“Yeoboseyeo” Ujarnya

“Ne Yoo Ra-imnida. Arraseo, aku akan segera turun. Gamsahamnida” Yoo Ra menaruh gagang telepon ke tempat semula


Setelah menutup sambungan telepon, Yoo Ra menyambar sweaternya dan berlari menuju lobby. Dengan mengeratkan sweater, dia terlihat menunggu kedatangan seseorang di pintu masuk lobby apartement. Namun tiba-tiba sebuah van hitam berhenti tepat 2 meter di depannya. Kemudian keluarlah satu persatu orang yang berada di dalam. Dengan senyum ramah CAP yang keluar lebih dulu dari dalam van memandang Yoo Ra. Dilanjutkan dengan L.Joe, Chunji kemudian Niel.

Setelah menyapa sekenanya, keempat namja itu bergegas meninggalkan Yoo Ra. Dengan masih menatap van, keluarlah Ricky dengan perlengkapan yang terlihat merepotkan.

“Oii noona, sedang apa kau disini eoh?!” Teriak Ricky bersemangat

“Aku sedang menunggu barang” Yoo Ra menjawab datar

“Cepatlah masuk udara sangat dingin” Ujar Ricky sambil berlari meninggalkan Yoo Ra


Tepat setelah Ricky melewati Yoo Ra, Changjo menjulurkan kakinya keluar van. Dengan mimik datar Changjo menatap Yoo Ra yang tengah menatapnya juga. Dengan desiran angin yang berhembus, Changjo berjalan dengan mengendurkan syal putih yang melingkar di lehernya. Changjo berjalan melewati tubuh Yoo Ra hanya dengan melirik sepintas kemudian melanjutkan berjalan. Yoo Ra hanya bisa tertunduk mendapat perlakuan dingin dari Changjo. Inilah yang terbaik, mungkin itulah yang ada dalam benaknya.


Tiba-tiba kepalanya terangkat saat merasakan seseorang berdiri di hadapannya. Dengan sigap Changjo mengaitkan syal yang dikenakannya ke leher Yoo Ra. Masih dengan ekspresi dingin Changjo meninggalkan Yoo Ra yang masih mematung sambil memegang syal pemberian Changjo.


***

Pagi hari, Yoo Ra bergegas menuju apartement Teen Top yang berada tepat di sebelah apartementnya. Dengan cepat dia menekan bel dan menunggu dengan memegang syal putih milik Changjo.

“Noona” Kata Ricky yang membukakan pintu

“Changjo-ya, eodiya?” Tanya Yoo Ra melewati tubuh Ricky

Melihat Changjo tengah menuangkan sereal di dapur, Yoo Ra dengan cepat berjalan ke arah Changjo dan mengacungkan syal putih itu. Changjo yang mengetahui Yoo Ra di hadapannya hanya melirik sepintas kemudian kembali menuangkan susu cair ke dalam mangkuk sereal.

“Kukembalikan syalmu” Ujar Yoo Ra

“Letakkan saja” Ujar Changjo acuh tanpa melihat Yoo Ra

Yoo Ra terkejut mendapat jawaban acuh dari Changjo. Ricky yang berada di sekitar merekapun kontan bingung dengan perlakuan Changjo.

“Ne, gamsahamnida” Yoo Ra meletakkan syal tersebut di samping mangkuk sereal dan berbalik meninggalkan Changjo yang terlihat terkejut dengan omongan Yoo Ra yang begitu formal.


Ricky yang melihat dan mendengar kejadian itu berjalan ke arah Changjo setelah Yoo Ra meninggalkan apartement mereka.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” tanyanya

Changjo tak menggubrisnya dan melanjutkan memakan sereal yang terasa hambar.


***

Changjo yang terbaring di atas kasur hanya menatap lurus atap di hadapannya. Tubuhnya berbalik melihat jam yang berada di atas meja. 03.00 KST tapi matanya enggan terpejam bahkan tak ingin terpejam. Sosok yeoja itu selalu mengisi penglihatannya baik saat matanya terbuka ataupun saat terpejam. Dengan lesu, Changjo menyingkirkan bedcover yang menutupi tubuhnya dan berjalan keluar kamar.


Ricky yang merasa teman sekamarnya beranjak keluar, bergegas menyusul Changjo yang kini terlihat menatap pemandangan lampu-lampu malam di depan balkon dengan angin yang menerbangkan gorden. Dengan langkah perlahan Ricky mendekat dan menyentuh punggung Changjo.

“Aku tidak tahu kenapa semua berakhir seperti ini. Aku mengharapkannya sangat mengharapkan dari apapun yang ada di dunia ini. Tapi sikapnya membuatku gila, sikapnya yang acuh membuatku frustasi. Entah apa yang akan terjadi pada hidupku selanjutnya?!” Changjo masih menatap lurus ke depan


Ricky yang berada di belakang Changjo hanya menghembuskan nafas pelan karena tahu seberapa menderita temannya yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan yeoja yang paling dicintainya itu.


***

Di kampus, Ricky berjalan cepat menuju seorang yeoja yang tengah melihat jam yang berada di pergelangan tangannya.

“Mianhae, acara baru selesai jadi aku baru bisa menemuimu” Ricky merasa bersalah

“Gwenchanayeo oppa, kajja. Oh jankammanyeo aku sepertinya harus ke toilet” Nam Joo tersenyum



Dengan langkah perlahan Nam Joo menuju kamar mandi dan masuk ke dalam salah satu ruangan toilet. Terdengar gema langkah kaki seseorang memasuki kamar mandi dan memutar gagang kran air. Dengan kantung mata hitam Yoo Ra membasuh wajahnya dengan air. Sementara Nam Joo terlihat keluar dari toilet dan membulatkan mata saat melihat Yoo Ra berada di hadapannya.



“Charanda Yoo Ra eonnie” Nam Joo tepuk tangan seorang diri

Yoo Ra hanya melihat bayangan Nam Joo di kaca

“Memang seharusnya kau tahu dirimu siapa. Yang tidak mungkin dapat disandingkan dengan Changjo-ah. Bila kau mengharapkan Changjo-ah itu sama saja dengan pungguk merindukan rembulan. Jadi memang tidak pantas kau dengannya” kata Nam Joo sinis melewati Yoo Ra

“Oh, aku dengar percakapanmu waktu itu dengan Changjo-ah. Good Job!” Senyumnya meninggalkan Yoo Ra dengan mata nanar memandang bayangannya sendiri di cermin



Disaat yang sama, Ricky mendapat panggilan dari hyung-hyung-nya karena pergi tanpa izin.

“Mian CAP hyung, aku ada janji dengan Nam Joo-ah. Aku tidak ingin membuatnya menunggu” Ujar Ricky

“Ya! Tapi kau tidak bisa pergi begitu saja tanpa pemberitahuan eoh” Ujar CAP tegas

“Apa kau bilang tadi?! Kau masih mempunyai hubungan dengan yeoja itu eoh?!” Suara Chunji di seberang sana

“Ne” Ujar Ricky singkat

“Sudah kukatakan beberapa kali padamu. Yeoja itu tidak baik” Kali ini L.Joe yang bersuara

“Ya~ itu hanya pikiran hyung saja. Nam Joo-ah itu yeoja manis dan polos” Bantah Ricky

“Ricky-ah kenapa kau begitu keras kepala eoh?! Dia tak semanis dan sepolos wajahnya” Niel ikut andil

“Ah~ kenapa kalian semua tak pernah mendukungku?! Tapi saat Changjo yang bersikeras mendapatkan Yoo Ra noona kalian sangat mendukungnya. Ini sangat tidak adil” Ujar Ricky kesal

“Itu lain cerita, sekarang cepatlah kau kembali” Perintah CAP

Ricky yang muak dengan nasihat hyung-hyungnya kontan menekan tombol akhiri di layar ponselnya bersamaan dengan kedatangan Nam Joo.



***



Saat angin musim dingin berhembus membawa dedauan kering berterbangan, Yoo Ra duduk dengan lemah di atas bangku taman yang terlihat mulai memerah karena diselimuti lembayung sore. Dengan mata menatap kosong ke depan, pikirannya mengawang lebih dari sekitaran taman.



Di saat yang sama, helaian rambut Changjo terbang terbawa angin dan membuatnya berkibar berantakan. Dengan headset menggantung di telinga, langkah berjalan tak tentu arah dan berhenti pada satu titik penglihatan. Seorang yeoja tengah bersandar di kursi dengan rambut yang diterbangkan angin. Matanya menyusuri setiap jengkal perawakan yeoja itu bersamaan dengan alunan melodi terdengar di headset yang dia kenakan.



[Changjo POV]



~I Feel so Empty.. It’s Like It’s Kinda..~

Mataku tak ingin lepas darinya. Merasakan kekalutan yang mungkin tak berujung. Dengan wajah sendu, dia membuatku melayang, membumbung ke angkasa yang tak terjamah. Kegalauan yang membuatku serasa ingin mati membuatku tak bisa melepaskan pikiranku akan kehidupanku yang ingin selalu bersamamu noona.....



~Damn, I Cant Explain~

Semua tentangmu adalah yang terbaik untukku tapi saat kau memutuskan tali ini, semua seakan sirna hanya dengan kedipan mata. Semua yang telah kurancang seakan hancur hanya dalam tiupan pertama. Aku yang selalu menunggumu, aku yang selalu menantimu, aku yang selalu mengharapkanmu. Aku tak bisa menjelaskan apa yang kupikirkan untukmu, aku hanya sangat mencintaimu...



~Please Save Me From This Pain~

Kepedihan hati ini mungkin karenamu, tapi aku tak ingin menyalahkanmu karena kau begitu berharga hanya untuk mendapat perlakuan burukku. Pilunya hati ini bagai teriris bahkan saat kau tak ingin mengiris. Hatiku tersayat dan tercecer meninggalkan bekas luka yang lebih dalam daripada yang kau tahu noona, ini sangat menyakitkan...



~I Cant Take This Anymore~

Aku tak sanggup menahan kesendirian ini seorang diri seperti ini. Apa yang salah dengan yang kuperbuat untukmu?! aku hanya ingin menjadi sesuatu yang berarti untukmu. Menjadi seseorang yang bahkan dapat kau banggakan saat matamu terpejam, saat langkahmu terhenti atau bahkan saat senyummu memudar....



~Baby Please.. Please Dont Drive Me Insane~

Aku gila bahkan teramat gila karenamu. Semua kesemerawutan hati ini sebabmu. Kau titik awal semua, akar kengiluan ini . Semua karena, ya hanya karenamu....



~I Miss You Everyday~

“Apa kau merindukanku juga noona?!”



[Author POV]



“Apa kau merindukanku juga noona?!” Ujar Changjo pelan bahkan teramat pelan



Masih dengan angin musim dingin yang bergulir nakal. Membuat beterbangan semua dedaunan maple yang nampak memerah. Dengan rambut yang berantakan, Yoo Ra bangkit dan berjalan menjauh dengan wajah tertunduk. Ekor mata Changjopun masih mengikuti setiap gerakan yang dilakukan Yoo Ra. Saat Yoo Ra menghilang di balik tikungan, Changjo berbalik dan menghembuskan nafas panjang kemudian berjalan dengan arah yang berlawanan dari Yoo Ra.



***



Yoo Ra yang menghilang di balik tikungan, berjalan dengan gontai menyusuri jalanan yang terlihat sepi. Udara terlihat jelas keluar dari mulutnya saat dia menghembuskan nafas di depan apartement seseorang. Setelah menekan bel, pintupun terbuka dan terlihat Nicole dengan ekspresi bingung melihat keadaan Yoo Ra yang sangat memprihatinkan.



“Minumlah, kau terlihat pucat. Apa di luar dingin sekali?!” Nicole meletakkan secangkir coklat panas di hadapan Yoo Ra

“Aku ingin kembali ke Gwangju” Ujar Yoo Ra pelan

“Mwo?!” Ujar Nicole kaget

“Aku sangat merindukan keluargaku” Lanjut Yoo Ra tanpa mengindahkan kekagetan Nicole

“Keputusanmu, bukan hanya karena kau merindukan orang tuamu saja bukan?!” tanya Nicole

Yoo Ra menggeleng “Sudah hampir 5 tahun aku tak kesana, saat liburanpun aku hanya mengunjunginya tanpa bermalam. Aku hanya ingin dekat dengan keluargaku”

“Changjo-ah?! Ini semua karena dia eoh?” Tanya Nicole to the point

Yoo Ra tak menjawab tapi ekspresinya berubah lebih sendu dari sebelumnya. Air matanya terlihat menggenang. Tubuhnya bergetar.

“Aku berusaha sangat keras melupakannya, mengacuhkannya tapi saat melihat kesedihan matanya, aku lebih sakit dari apa yang bisa kurasa. Semua tekanan ini membuatku gila, kukira aku masih bisa bertahan dengan kenyataan ini tapi ternyata aku salah. Aku tak sanggup” Yoo Ra tertunduk dengan isakan yang tak bisa dibendung



Nicole yang melihat kondisi sahabatnya hanya bisa memeluk dan mengelus punggung Yoo Ra, membiarkan dia menangis dalam pelukannya. Dalam cinta mungkin harus ada yang mengalah untuk bisa mendapat kehidupan yang lebih baik di depan sana. Dan mungkin Yoo Ra lah yang harus merelakan itu. Saat pelukan Nicole mengendur, Yoo Ra mengambil sesuatu dari kantung mantel coklatnya. Sebuah kalung yang berpendar dalam kamar Nicole yang remang, sebuah kalung yang berukirkan sebuah nama, nama seorang namja yang telah terukir pula di hatinya, Changjo. Yoo Ra memberikan kalung itu ke arah Nicole, Nicole yang menerima kalung itu terlihat sangat bingung.



“Bisakah kau menyerahkan ini padanya?!” Ujar Yoo Ra menghapus air mata yang menggenang

“Aku takkan mungkin sanggup pergi dengan melihat mata penuh kepiluan itu” lanjutnya

“Ne, Jadi kapan kau akan pergi?” tanya Nicole sedih sambil meletakkan kalung itu di atas meja

“Ya~ jangan melihatku dengan tatapan seperti itu, walaupun aku akan pergi tapi aku akan kembali lagi bila ada sesuatu yang mendesak tentang wisuda” Ujar Yoo Ra tersenyum tipis

“Apa kau sudah memikirkannya dengan matang eoh?!” Selidik Nicole

Yoo Ra menangguk “Ne, ini mungkin adalah keputusan terakhir yang kubuat dengan kepala dingin”

“Arraseo, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu” Nicole melihat Yoo Ra lembut

“Gomawoyeo, Noneun jeil jalnaga” Yoo Ra mengacungkan tangan ke arah Nicole



***



Keesokan hari di kampus, Yoo Ra yang terlihat membawa begitu banyak buku berpapasan dengan Hongki.

“Annyeonghaseyeo oppa” Sapa Yoo Ra tersenyum

“Annyeonghaseyeo, apa yang sedang kau lakukan Yoo Ra-ah dengan buku-buku itu eoh?” tanya Hongki bingung

“Aku akan membawanya ke Gwanju” Sahutnya singkat

“Gwanju?” Hongki mengangkat sebelah alisnya

“Aku akan pulang oppa, bukankah studi-ku telah berakhir” Yoo Ra tersenyum

“Apa karena kau tidak nyaman dengan pernyataanku beberapa hari yang lalu?” Ujar Hongki serasa tak mendengar omongan Yoo Ra

“Ani, hanya saja aku sangat merindukan keluargaku” Jawab Yoo Ra singkat

“Ya~ oppa” Teriak seorang di belakang Yoo Ra

Kontan Yoo Ra membulatkan matanya melihat Nam Joo yang mendekat kearahnya, dan Nam Joo-pun melakukan hal yang sama.

“Nam Joo-ah” Sapa Hongki riang

“Kalau begitu aku pamit oppa, Annyeong” Ujar Yoo Ra yang tidak ingin dekat dengan Nam Joo

“Kau mengenal yeoja itu eoh? Ada hubungan apa kau dengannya?” Tanya Nam Joo yang masih memperhatikan kepergian Yoo Ra

Hongki berbalik melihat punggung Yoo Ra “Yoo Ra-ah? Dia yeoja yang kusuka” Hongki tertawa

“Kau menyukainya?!” Nam Joo terlihat terkejut

“Ne, tapi dia menolakku itu sudah membuatku patah hati dan sekarang dia akan pulang ke kampung halamannya di Gwanju, aku bertambah patah hati. Kajja” Hongki merangkul bahu Nam Joo

“Gwangju? Berarti dia tidak akan kembali ke Seoul?” Nam Joo melihat Hongki yang masih merangkulnya

“Sepertinya begitu, dia berada Seoul hanya untuk kuliah. Kenapa kau menanyakannya eoh?!” Tanya Hongki bingung

“Eopsoyeo oppa” Nam Joo tersenyum

“Kau sepupuku yang sangat aneh” Hongki tertawa



***



-Beberapa hari kemudian-



Di gedung Top Media, Changjo terlihat tengah duduk berhadapan dengan Manager. Tatapan serius dengan kondisi yang kaku, membuat ruangan itu terasa lebih dingin daripada sebelumnya.

“Ya! Wae? Kenapa kau berubah drastis seperti ini eoh?!” Tanya Manager dengan mimik serius

“Tidak fokus, datang terlambat, tak bergairah” Lanjutnya

“Bukankah kau yang menginginkan jadi seorang idol eoh?! Mana komitmenmu?” Tanya Manager menyudutkan

“Jeosonghamnida” Ujar Changjo tertunduk

“Bila kau seperti ini terus, aku takkan segan untuk memberi tahu Andy Sajang tapi takkan kulakukan karena aku tahu seberapa keras kau berusaha sampai pada titik ini. Kau kenapa Changjo-ah, kalau kau merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan kau bisa bercerita padaku. Kau bukan hanya seorang idol tapi kau bagian dari grup idol, jangan hanya karena kau semua terkena imbasnya. Itu sangat tidakfair, sekarang ceritakan apa yang terjadi padamu, mungkin aku bisa membantu” Perintah Manager bijak

“Penyemangat jiwaku sudah tak mempedulikanku jadi apa gunanya aku terus bertahan dengan semua ini? Aku bisa sampai pada titik kesuksesan seperti ini hanya ingin menunjukkan kepadanya bahwa aku layak bersamanya tapi saat dia tak ingin berbicara atau bahkan menoleh ke arahku membuat semua semangatku menghilang. Jadi haruskah aku berhenti disini?” Ujar Changjo lemah

“Ya~ apa hanya karena masalah dengan yeoja kamu jadi seperti ini eoh?! Kau masih terlalu muda untuk memikirkan hal seperti ini” Nasihat Manager

“Tapi dia segalanya untukku” Ujar Changjo menatap tajam mata Manager

Melihat sorotan tatapan mata Changjo, kontan Manager mengerti bahwa ini bukan suatu lelucon untuk anak seumurnya.

“Pikirkan kembali dengan kepala dingin. Jangan terbawa emosi. Sekarang tenangkan dirimu dulu” Ujar Manager

Changjo mengangguk kemudian beranjak meninggalkan ruangan. Sedang Manager memangku wajahnya dengan tangan dan menghembuskan nafas panjang. Perlahan ditariknya laci yang berada di bawah meja dan mengambil sebuah map berisi tumpukan-tumpukan kertas. Satu persatu dia baca dan tersenyum saat menemukan kata-kata lucu di dalamnya. Ternyata kumpulan kertas itu adalah Diary Pre-Debut Teen Top yang dipegang oleh Manager.



Matanya membulat saat membaca sebuah tulisan dengan awalan nama Changjo.

“Aku ingin tunjukkan padamu, aku bisa. Dan lihatlah sekarang aku akan segera debut. Kau harus lihat, bahwa aku lebih dari sekedar yang kau tahu. Karena kau tahu, kaulah penyemangatku hingga aku bisa sampai disini. Aku akan menunjukan padamu, aku akan bisa jadi orang yang membanggakan untukmu. -YR"

Melihat inisial nama dalam tulisan Changjo membuat Manager mengerutkan dahinya. Dan sedetik kemudian, dia sadar akan inisial nama itu lalu menghempaskan punggungnya pada kursi yang didudukinya.



***



Setelah menaruh map dengan tumpukan kertas Diary Pre-Debut Teen Top, Manager bergegas pergi dengan terburu-buru. Setelah sampai di apartement dorm Teen Top, tangannya mengetuk daun pintu kamar sebelah dorm Teen Top. Saat ketukan pertama tak dijawab, dia coba mengetuk lebih keras dengan intensitas lebih tinggi, tapi percuma tetap tak ada yang menjawabnya.

“Yoo Ra-ah Mianhae” Desah Manager



Di gedung Top Media, anak-anak Teen Top yang sedang beristirahat memperhatikan Changjo yang masih terlihat lesu.

“Ya~ Changjo-ah, kau jangan seperti ini terus eoh?! Jangan mengakhiri hidupmu dengan tidak manlyseperti ini” Ujar Chunji

“Anggaplah ini sebagai pendewasaan-mu” CAP menepuk pungguk Changjo

“Bila kau terus seperti ini, Yoo Ra noona-pun akan sedih. Lihatlah tubuhmu, bahkan disaat kau tak dietpun berat tubuhmu turun drastis” L.Joe duduk di sebelah Changjo

“Ngomong-ngomong Yoo Ra noona, sudah beberapa hari ini aku tak melihatnya” Kata Niel

“Ne, aku juga sangat merindukan masakannya” Ricky menyahuti

Changjo yang tertunduk lemah, kontan mengangkat kepalanya. Karena sama seperti hyung-hyungnya, diapun beberapa hari ini tak melihat yeoja itu di manapun. Tiba-tiba bunyi ponsel Changjo terdengar.

“Yeoboseyeo” Ujar Changjo pelan

“Ne” Lanjutnya mematikan telepon

“Nugu?” Tanya Ricky

“Nam Joo-ah, dia ingin bertemu denganku” Ujar Changjo lesu

“Nam Joo-ah mengajakmu?” tanya Ricky

Changjo mengangguk

“Ya~ bukankah sudah kukatakan padamu, dia yeoja yang berbahaya. Kenapa kau keras kepala sekali” L.Joe memukul kepala Ricky

“Hyung tidak tahu, Nam Joo-ah yeoja terbaik yang pernah kukenal” Bantah Ricky

“Kalau dia yeoja baik, bagaimana mungkin mengajak Changjo-ah pergi di saat yang sama dia juga sering mengajakmu pergi” Niel melihat Ricky

“Itu karena kami merasa nyaman satu sama lain” lagi-lagi Ricky membantah

“Babo! Bagaiamana kau merasa nyaman dengan yeoja yang menyukai orang lain” CAP menegur

“Aku pergi” Ujar Changjo tak memperhatikan omongan hyung-hyungnya

“Walaupun dia menyukai Changjo-ah tapi aku yakin suatu saat dia pasti akan menyukaiku. Karena aku yang selalu ada untuknya, bukan Changjo-ah” Ujar Ricky beranjak meninggalkan member Teen Top yang tersisa di ruang itu



***



Sore hari, di cafe tempat bertemu Changjo dan Nam Joo



“Changjo oppa, aku ingin mengatakan sesuatu padamu” Ujar Nam Joo manja

“Katakan saja” Ujar Changjo sekenanya

Nam Joo tertunduk dengan pipi yang memerah kemudian tersenyum

“Saranghae” Ujarnya pelan

Changjo menghembuskan nafas pelan dan menatap Nam Joo datar

“Mianhae, aku hanya menganggapmu tak lebih dari seorang teman satu profesi” Changjo melihat Nam Joo yang terlihat terkejut dengan jawaban Changjo

“Apa karena kau masih menyukainya eoh?! Makanya kau menolakku” Nam Joo emosi

“Menyukai siapa?” ujar Changjo datar

“Yoo Ra eonnie. Bahkan saat dia sudah kembali ke Gwanju-pun kau masih mengharapkannya?!” Nam Joo terhenti dan menutup mulutnya dengan tangan

“Yoo Ra?! Bagaimana bisa kau mengenal Yoo Ra noona?! Aku tidak pernah menceritakan apapun padamu. Dan Gwangju, bagaimana bisa kau tahu dia pergi ke Gwanju eoh?!” Ujar Changjo emosi

Nam Joo tertunduk mendengar ucapan Changjo

“Perubahan sikapnya dan kepergiannya, apa semua ini karena kau?!” bentak Changjo

Nam Joo tetap tak berbicara

“Ya! Nam Joo-ah kau tidak punya mulut untuk berbicara eoh?!” Changjo sampai pada puncak amarahnya

“Ne, aku memang yang membuat Yoo Ra eonnie untuk menjauhimu. Dan aku senang dia pergi karena itu artinya dia tidak akan menganggumu lagi” Nam Joo menatap Changjo dengan air mata yang mengaliri pipinya



Changjo yang melihat ekspresi wajah Nam Joo kontan menahan amarahnya dan dengan nafas naik turun dia beranjak meninggalkan Nam Joo yang masih terisak. Setelah Changjo pergi, Ricky yang ternyata mengikuti Changjo mendekati Nam Joo. Dengan tangis yang masih menderu Nam Joo melihat Ricky yang berada di hadapannya.



“Ternyata semua yang dikatakan hyung-hyungku benar. Hatimu tak sepolos dan semanis wajahmu. Aku hanya membuang-buang waktu saja mencintai yeoja yang bahkan tak pantas untuk dicintai” Ujar Ricky geram meninggalkan Nam Joo yang terlihat terkejut dengan ucapan yang dilontarkan Ricky sehingga membuatnya semakin deras meneteskan air mata.



***



Setibanya di apartement setelah mendengar pengakuan dari Nam Joo, Changjo bergegas memasukkan beberapa helai baju ke ransel dan membuat semua member Teen Top yang berada di apartement memandangnya bingung.



“Ya~ Changjo-ah, kau ingin kemana eoh?” tanya L.Joe

“Apa kau benar-benar berhenti dari Teen Top eoh?!” tanya Niel yang disambut pukulan Chunji

“Apa yang sebenarnya akan kau lakukan Changjo-ah?” Tanya Leader

Setelah semua beres dan terlihat rapi. Changjo berdiri di hadapan para member dan tersenyum

“Aku akan menyusul Yoo Ra noona” Ujarnya singkat sambil berlalu melewati L.Joe, CAP, Niel dan Chunji di pintu kamarnya



Cklek, saat pintu apartement terbuka terlihat seorang yeoja dengan rambut lurus sebahu hendak menekan bel. Dengan senyum kecut, yeoja itu melihat Changjo.

“L.Joe hyung ada di dalam” Ujar Changjo

“Aku tak ingin menemuinya, aku ingin bertemu denganmu” Ujar Nicole masih di depan pintu

“Denganku? Wae?” tanya Changjo

Tanpa membalas ucapan Changjo, Nicole mengambil sesuatu dari tasnya dan menyerahkannya pada Changjo

“Yoo Ra-ya memintaku untuk menyerahkan ini padamu” Ujar Nicole

Changjo yang melihat kalung berukirkan pahatan namanya sendiri kontan mencengkeram bandul itu dan berjalan melewati Nicole

“Changjo-ah, kau ingin kemana eoh?” Tanya Nicole

“Memberikan kembali kalung ini kepada pemiliknya” Ujar Changjo tak menoleh



***

Di peron stasiun kereta, terlihat Changjo yang didampingi tas ransel yang menggelayut manja dipunggungnya berdiri tegap dengan memegang erat sebuah benda yang tampak berkilau diterpa sinar mentari sore.

“Tunggu aku noona”


**To Be Continued**



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------


Yang Mau dibuatin FF bisa lihat ketentuannya di sini >> ::Request Fanfiction::


**Special pikku**


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Udah bacakan.. mari mari cipika cipiki sama yang punya :)

My Image