Title : Will U Go Out With Me?
Genre : Romance
Cast : Icha (OC)
Niel (Teen Top)
Changjo, L.Joe, Ricky, Chunji, CAP (Teen Top)
Park Yoo Ra (OC)
Nicole (KARA)
Chap 1 >>Klik<<
Chap 2 >>Klik<<
_________________________________________________________________________________
“Bisakah aku yang menggantikan posisinya?”
[Icha POV]
Kami bertatapan tepat pada sorot fokus mata masing-masing. Lebih dari 5 detik, mata itu menunjukan kebingungan yang berarti. Aku beralih pada tanganku yang masih menyentuh punggung tangan Niel.
“Bisakah aku yang menggantikan posisi tanganmu memotong sawi itu? Kau memotongnya terlalu besar. Nanti bumbunya bisa-bisa tak meresap kedalam” Aku tersenyum kearah Niel
Niel nampak terkejut mendengar pernyataanku barusan “Umm.. n-ne noona”
Niel menyerahkan gagang pisau padaku dan tertunduk masih dengan kebingungan yang terpancar jelas dari matanya. Tanpa diperintah dia pergi meninggalkan aku sendiri dalam ruang hati yang luntur mengikuti jejak langkah kakinya.
“Bisakah aku menggantikan posisi Yoo Ra-ya?” Bisikku pada punggung yang mulai menjauh itu
***
[Author POV]
“L.Joe-ya kau ingin mencari kemana lagi? Semua tempat sudah kau datangi dan hasilnya Nicole noonamemang tidak ada disini” Chunji berjalan cepat mengejar L.Joe yang tampak menyebrang
Seperti tak mendengar ucapan Chunji, L.Joe menyebrang jalan dengan kepala tak henti melihat ke kanan dan kiri mencari sosok yang membuatnya gila, bahkan lebih gila dari apa yang dapat dia pikirkan.
“Annyeongha..” Sapa seorang waitress saat L.Joe membuka pintu cafe
Lagi-lagi seperti tak mengindahkan siapapun, L.Joe masuk tanpa membalas salam waitress itu.
“Ada yang bisa saya bantu?” Tawar waitress itu saat L.Joe mengedarkan pandangannya kedalam cafe yang pertama kali dia masuki ini
“Apa ada wanita berambut sebahu berwarna coklat dan berperawakan kecil, pernah datang kesini?” L.Joe melihat waitress itu datar
“Maaf Tuan, setiap hari cafe ini ramai dikunjungi pelanggan jadi saya tidak dapat mengingat siapa yang Tuan cari” kata Waitress itu sopan sembari tersenyum
“Pelayan macam apa kau?!” L.Joe membentak waitress itu sehingga membuat mata tertuju padanya
Waitress itu melihat L.Joe tidak mengerti dan tertunduk dengan ekspresi takut yang tak bisa disembunyikan
“Ada apa ini?” Tanya seseorang berjas hitam yang merupakan manager cafe ini
“Pelayan Anda ini, jangan perkerjakan dia lagi. Dia pelayan yang tidak berguna” L.Joe menjauh meninggalkan cafe masih dengan tampang menyeramkan karena tak menemukan Nicole bahkan saat dia mendapat informasi keberadaannya sekarang
***
Dikampus...
Icha termenung dengan balutan baju karate yang nampak pas dengan perawakan tubuhnya.
“Kenapa semua jadi semeraut seperti ini?!. Jika Yoo Ra itu yeojachingu Changjo, lantas kenapa Niel masih suka padanya? Mana mungkin Niel tidak tahu kalau Yoo Ra itu yeojachingu Changjo. Atau mungkin, Niel tahu tapi dia tetap menyukai Yoo Ra. Ah Niel-ah kenapa kau bisa begitu bodoh menyukai gadis yang sudah mempunyai namjachingu” Icha menghembuskan nafas panjang dengan tubuh yang mulai terangkat
“Ahhh!!! Ayo siapa yang mau melawanku?!” Ujar Icha pada hoobae-hoobae-nya
“Kau! Ayo kita berlatih bersama” Tunjuk Icha pada hoobae didepannya
Dengan kuda-kuda kuat, Icha melihat hoobae-nya itu yang nampak takut dengan tatapannya. Saat matanya berkedip, nampak Niel yang berada dihadapannya dengan menggunakan pakaian karate. Icha nampak lebih memburu melihat sosok itu dihadapannya, tanpa mengira bahwa itu bukan Niel melainkan hoobae-nya. Dengan sekali lintingan, hoobae itu tersungkur karena bantingan sekuat tenaga Icha.
“Oww.. Noona kenapa kau serius?! Inikan hanya latihan” Ringis hoobae itu
“Terus kenapa kalau ini hanya latihan?! Ayo siapa lagi yang ingin berlatih” Ujar Icha lantang pada hoobae-nya yang sudah nampak berhambuaran keluar dari ruang latihan
“Kalian semua!!!” Geram Icha meletakan tangannya dipinggang
***
[Icha POV]
Aku menendang kerikil dihadapanku dengan tangan yang kumasukan kesaku celana. Dengan melihat jalan didepan, kuputarkan ingatanku pada saat Changjo membeberkan semuanya.
“Apa ini jalanku?” Senyumku melihat awan berarak diatas kepala
Kubayangkan wajah Niel kembali, terbersit satu harapan yang telah redup beberapa waktu lalu tapi kini nampak bersinar kembali. Apa aku harus membiarkan-nya atau kuambil peluang ini?! Pikiranku sangat tidak jernih sekarang.
***
[Author POV]
Tok.. tok.. tok
Suara pintu terketuk, dengan malas Icha berjalan dan membukanya.
“Annyeonghaseyeo, apa aku boleh masuk?! Wah rumahmu besar sekali’ Ujar Yoo Ra sebelum dipersilahkan masuk oleh Icha
“Kenapa kau bisa berada disini?” Tanya Icha masih memegang tuas pintu
“Aku bosan diapartement terus, saat Changjo pergi membeli makanan aku pergi saja” Yoo Ra duduk disofa merah ruang tamu
“Kau kabur?” Icha duduk disebelah Yoo Ra sambil menyalahkan TV
“Bukan kabur, hanya saja aku ingin bebas sebentar. Sejak aku sakit semalam, Changjo tak hentinya memperhatikanku dan itu menjengkelkan. Jadi tidak bebas sama sekali” Yoo Ra menyenderkan punggungnya disofa
“Wajarlah Changjo memperhatikanmu, bukankah dia namjachingu-mu?!” Icha mencari-cari channel di TV
Yoo Ra melihat Icha seksama dengan mata membulat dan ekspresi terkejut yang tidak biasa
“Apa maksudmu?” Yoo Ra menelan liurnya
“Tak usah menutupinya, Changjo keceplosan saat kami mengobrol tadi pagi” Icha melihat Yoo Ra datar
“Isshh.. anak itu” Yoo Ra melihat Icha dengan mimik kesal karena rahasianya yang dibongkar dengan manis oleh Changjo
“Apa semua member tahu kalau kau dan Changjo?” Icha melihat Yoo Ra dalam
Yoo Ra tersenyum dan mengangguk “Ne, mereka semua bersekongkol untuk membuatku menerima Changjo”
“Aigoo.. apa yang mereka lakukan disitu?!” Yoo Ra menunjuk layar TV yang menunjukan para member Teen Top tengah duduk dengan peramal yang membawa kartu tarot
“Siapa member yang seorang Playboy?” Ucap Changjo diacara itu
Yoo Ra menyipitkan matanya dan melihat Changjo seakan tidak percaya. Icha yang melihat kelakuan Yoo Ra hanya tersenyum kecil sambil memperhatikan seorang berambut keriting berkacamata diacara itu, Niel.
Terlihat peramal berpakaian dan bertopi hitam itu meletakkan kartu tarotnya dan satu persatu membukanya.
“Yang kemungkinan besar seorang Playboy itu kau, Changjo-ah” Ujar peramal itu yang membuat Yoo Ra memerah bak arang yang membara
Disaat bersamaan, telepon Yoo Ra berdering. Melihat layar handphone, wajah Yoo Ra bukan saja memerah lagi tapi mengeluarkan asap sekarang.
“Yeoboseyeo!” Yoo Ra ketus
“Noona, kau dimana? Bagaimana kau pergi tanpa memberi tahuku?” Suara Changjo diseberang sana
“Dan bagaimana bisa kau menjadi Playboy tanpa memberitahuku?” Yoo Ra bangkit dan meninggalkan Icha yang masih setia memandang layar televisi
Saat ini giliran Niel yang mengocok kartu tarot itu dan meletakkannya diatas meja. Senyum terkembang dari peramal berperawakan sedang itu.
“Kau tengah menyukai seseorang?” Icha menelan air liurnya mendengar pertanyaan peramal itu
Niel tersipu malu “Ani”
“Ya~ kau tak bisa berbohong Niel-ah. Lihatlah, betapa wajahmu sangat merah saat ini” Peramal itu menggoda Niel
“Kau menyukainya tapi kau tak berani mengungkapkannya. Seorang gadis yang mempunyai kepribadian kuat yang membuatmu tak punya cukup nyali untuk mengatakannya” Lanjut peramal itu membuka satu persatu kartu yang berada diatas meja
“Gadis yang terlihat kuat tapi mempunyai hati selembut kapas. Gadis yang membuatmu penasaran karena sikap-nya yang kasar tapi kadang dapat menjadi lembut dalam sekejap. Gadis yang usianya lebih tua darimu” Ujar peramal itu panjang lebar
Icha tak berkedip melihat tayangan itu, dengan dada berdebar matanya tertuju pada punggung Yoo Ra yang masih berbicara dengan seseorang diujung telepon.
“Gadis kuat dengan hati selembut kapas, Gadis kasar tapi bisa menjadi lembut secara tiba-tiba, gadis yang usianya lebih tua. Benarkan hatimu hanya untuk Yoo Ra, Niel-ah? Lantas kenapa kau membantu Changjo mendapatkan Yoo Ra bila kaupun menyukainya” Icha mengingat omongan Yoo Ra
Yoo Ra yang masih terlihat kesal memasukan handphone-nya kedalam tas dan berjalan menuju sofa. Matanya menyusuri wajah Icha yang nampak lesu.
“Kau kenapa?” Yoo Ra duduk disamping Icha
Icha menggeleng dan tersenyum tipis kearah Yoo Ra. Sesaat Yoo Ra menyadari ada sesuatu yang tidak beres dari senyuman Icha, tapi pikirannya melayang saat handphone-nya berdering.
“Yeoboseyeo” Seru Yoo Ra
“Oh Niel-ah, kenapa?” Tanya Yoo Ra yang membuat Icha menoleh kearahnya seketika
[Icha POV]
Aku menoleh refleks kearah Yoo Ra. Niel masih berani menelepon Yoo Ra, disaat status Yoo Ra adalahyeojachingu dongsaengnya sendiri. Kugigit bibir bawahku menahan kesalku sendiri, mencampuri urusan hati orang lain. Tapi disisi lain, hatikupun hancur lebur tak berserpih sedikipun.
“Ya~ Icha-ya kau ini kenapa?! Kau terlihat sangat lesu, apa kau terlalu banyak mengeluarkan tenaga saat karate sehingga sekarang kau tak mempunyai sisa energi sama sekali” Yoo Ra memasukkan kembalihandphone-nya kedalam tas
“Hanya kau, satu-satunya orang yang akan berpikir seperti itu” Icha menyandarkan punggungnya disofa
Yoo Ra tersenyum “Icha-ya” Seru Yoo Ra
Icha hanya melihat datar kearah Yoo Ra
“Ya~ kau ini benar-benar seperti mayat hidup. Tak mengindahkanku sama sekali, kau tidak melihat bagaimana aku sangat bersemangat saat ini” Yoo Ra menguncang tubuh Icha
“Karena kau mendapat telepon dari Niel-ah?!” Aku menjawab asal
“Lebih dari itu. Kita akan liburan 2 hari di pulau Jeju” Yoo Ra tersenyum dihadapan Icha
***
Aku melihat mentari terbenam dengan kedua tangan dipinggang dan tersenyum sumringah. Rambutku yang kugerai, bebas dipermainkan angin pantai yang intensitasnya lumayan kencang saat ini.
“Mashmallow party!!” kutolehkan wajahku kebelakang
-Flashback-
“Ayo kau cepat berkemas, aku juga harus pulang untuk berkemas” Yoo Ra terlihat antusias
“Bukankah ini liburan kalian?! Kenapa aku harus ikut serta?” Aku tetap tak bergeming
“Karena aku yang memintamu, kau tak boleh menolak permintaan dari seorang teman. Bukankah kau sangat tahu bagaimana memperlakukan seorang teman. Ayo, cepatlah berkemas” Yoo Ra menarik tanganku
“Kalau kau tak ikut, aku pasti akan sakit lagi. Kau ingin itu terjadi?” Yoo Ra mengancam
“Ne” Aku berjalan menuju kamar dengan langkah malas dan mulai berkemas
-Flashback end-
[Author POV]
Terlihat Ricky dan Changjo tengah mengumpulkan kayu menjadi satu tumpukan, sedang Chunji dan L.Joe membereskan mashmallow berwarna putih kedalam wadah dan sesekali terlihat mereka tengah bercanda. Cap membaringkan tubuhnya diatas serambi kayu resort, tanpa memperdulikan berapa berisiknyadongsaeng-dongsaengnya.
“Mashmallow party!!” teriak Niel yang membuat Icha berbalik untuk melihatnya
Yoo Ra yang berjalan keluar dari resort, memukul kepala Niel dan melihatnya dengan tampang sedikit kesal.
“Kau, cepat bantu jangan hanya berteriak tidak jelas” Yoo Ra bertitah
“Ya~ noona, inikan liburan kami. Kau sebagai tamu, tidak boleh mengusik tuan rumah” Niel menantang
“Lantas kenapa kau mengajakku? Bila aku tak boleh mengusikmu eoh?” Yoo Ra melihat Niel tanjam
“Tentu saja untuk membuatkan kami makanan” Niel berlari menuju Chunji dan L.Joe yang tengah bergelut dengan potongan mashmallow
Yoo Ra terlihat geram karena perbuatan Niel, sedang Icha yang memperhatikan mereka sedari tadi hanya tersenyum kecil, kemudian berbalik melihat mentari terbenam kembali.
***
“Annyeonghaseyeo” Sapa seorang yeoja yang membuat semua member Teen Top, Yoo Ra dan Icha menolehkan mata melihat kearah datangnya suara
“Nam Joo-ah” Seru serempak mereka semua
“Kupikir tadi siapa yang menempati resort sebelah, ternyata kalian” Nam Joo tersenyum dengan memperlihatkan rentetan gigi serinya
Tanpa diperintah, Nam Joo duduk disebelah Changjo dan berhadapan persis dengan Ricky tapi terhalang api unggun yang tengah memanggang mashmallow yang dipegang masing-masing orang.
“Apa yang sedang kau lakukan disini Nam Joo-ah?” Tanya Yoo Ra yang berada disamping Changjo tapi pada sisi yang berbeda
“Kau mengikutiku?” Tanya Ricky to the point
“Untuk apa aku mengikutimu?!. Aku disini karena pekerjaan, Aku sedang shooting untuk CF eonnie” Nam Joo tersenyum melihat Yoo Ra
“Apa kau Nam Joo, personil A Pink?” Icha yang berada disamping Ricky melihat Nam Joo dengan seksama
“Ne, kau mengenalku?” Nam Joo tersenyum sangat ramah sehingga membuat Ricky mengalihkan pandangannya kearah lain
“Tidak, tapi Ricky-ah sering bercerita tentangmu” Icha melihat Nam Joo
“Jjinjja eonnie” Nam Joo bersemangat
Icha mengangguk dan dibalas senggolan bahu oleh Ricky.
“Ya~ Ricky-ah bila sekarang kau menyukai Nam Joo-ah, aku akan merestuimu” Ujar CAP melihar Ricky yang bersemu merah
“Katakan padanya sebelum dia meninggalkanmu” Chunji yang berada disamping Ricky menyenggol bahunya
“Ya Hyung!” Ujar Ricky kesal
“Aku kedalam” Ujar L.Joe yang mendengar ucapan Chunji sembari bangkit dari posisinya yang dihimpit Niel dan Icha
“L.Joe-ya kau kenapa eoh?” Yoo Ra mengikuti L.Joe masuk kedalam
“Kau masih memikirkan Nicole-ah?” Tanya Yoo Ra disamping L.Joe
“Bukan masih tapi aku akan selalu memikirkannya sampai dia memberikanku alasan yang bagus kenapa melakukan semua ini terhadapku?!” L.Joe membuang nafas panjang dan menaiki tangga menuju kamarnya
Yoo Ra yang melihat punggung L.Joe hanya bisa melihatnya kasihan. Karena sekarangpun dia juga tidak mengetahui keberadaan Nicole. Dengan langkah berat, Yoo Ra menuju dapur dan membuka lemari es. Saat tengah menuangkan air, tubuhnya didekap seseorang dari belakang.
“Ya~ apa yang kau lakukan? Kalau airnya tumpah bagaimana?” Ujar Yoo Ra pada seseorang yang memeluknya
“Ya tinggal dituang lagi” Changjo tetap memeluk tubuh Yoo Ra
[Icha POV]
Aku berjalan kedalam bermaksud mengambil sweater karena udara malam Pulau Jeju sangat ganas dinginnya, ditambah sekarang musim panas. Pasti udara malam akan menusuk tak ada ampun sampai sum-sum tulang. Langkahku terhenti saat melihat sepasang sejoli tengah bercengkrama didapur dengan posisi yang menurutku sangat romantis.
“Kenapa baunya tidak orange lagi noona?” tanya Changjo yang mencium rambut Yoo Ra
“Orange itu shampoo anak kecil” Yoo Ra menenggak air yang barusan dia tuang
“Tapi aku menyukainya” Changjo mempererat pelukannya
Aku tersenyum dengan melipatkan tangan didada. Pikiranku melambung, seandainya wanita itu diriku dan yang memelukku itu...
“Noona” panggil seseorang membuyarkan lamunan yang baru saja kurajut
“Ya~ apa yang kau lakukan?” Aku menoleh karena kesal lamunan indahku buyar begitu saja
“Niel-ah” Kataku terpaku
“Apa yang kau lakukan disini? Oh iya apa kau melihat Yoo Ra noona, mashmallow-nya gosong” Niel berjalan melewati tubuhku
“Oh Niel-ah Yoo Ra-ya tidak ada disitu. Lebih baik kau sekarang melihat mashmallow-mu jangan sampai gosong juga. Aku akan carikan Yoo Ra” Kutahan tangan Niel
‘Bagaimana mungkin aku membiarkanmu melihat Yoo Ra dan Changjo. Menyanggah hatimu yang bertepuk sebelah tangan saja sudah menguras hati dan perasaan, bagaimana bila kau melihat kejadian itu?! Aku takkan membiarkan itu’ Batinku
“Ka, akan aku panggilkan Yoo Ra-ya. Sekarang kau urus saja mashmallow-nya jangan sampai tidak bisa dimakan” Kudorong tubuh Niel untuk menjauh
“Tapi noona” Ucap Niel yang terdorong keluar
“Tidak ada tapi-tapi, urus saja mashmallow-nya. Punyaku juga ya” Kugeser pintu resort yang memisahkan bagian dalam dan luar
“Yoo Ra dan Changjo harus diingatkan. Disini bukan hanya mereka yang punya hati” Kataku bersender pada pintu
***
[Author POV]
Icha duduk diteras depan yang menghadap pantai dengan ombak yang menggulung, ditambah penerangan dari ribuan bintang yang membentang membentuk rasi yang nampak serasi berdampingan dangan bulan yang berpendar.
“Sedang apa noona?” Sapa seseorang duduk disamping Icha
“Oh Niel-ah, hanya sedang menikmati malam indah yang sangat sayang bila dilewatkan” Icha tersenyum sambil mengeratkan sweaternya
“Aku melihat kalian di TV kemarin, jadi tipe idealmu seorang noona?!” Lanjut Icha menyenggol bahu Niel
“Kau menontonnya noona? Ah itu” Niel tertunduk dengan wajah memerah
“Lantas, tipe idealmu seperti apa?” tanya Niel melihat Icha masih dengan wajah memerah
“Hmm.. seseorang yang mempunyai senyuman yang manis dan terpenting dia harus bisa bahasa inggris” Icha melirik kearah Niel dan tersenyum
“Ya~ bukankah itu Ricky-ah, apa yang dia lakukan disitu?” Icha berdiri dan berjalan mendekati Ricky yang berada ditepi pantai tanpa tahu Ricky tak seorang diri disana
“Ada seseorang yang mengatakan padaku. Bahwa aku akan menyesal bila yeoja yang kucinta telah bersama orang lain dan aku tidak ingin itu semua terjadi” Ricky melihat yeoja dihadapannya yang tak lain adalah Nam Joo
Icha berhenti saat Ricky mengatakan perkataan yang dia katakan beberapa hari yang lalu.
“Jadi.. hm.. saranghae” Ricky melihat Nam Joo dengan tatapan berpendar mengalahkan pendaran bintang yang menjadi selimut cinta mereka kali ini
“Bisa kau ulangi?” Nam Joo melihat Ricky lembut
“Ya~ tak ada ul.....
“Na do saranghanda” Nam Joo memeluk Ricky saat Ricky belum selesai mengucapkan apa yang ingin dia katakan
Saat pelukan terlepas, Nam Joo melihat Ricky dengan tatapan penuh kasih tanpa memudarkan senyum yang menyimpul.
“Ini romantis sekali Ricky-ah” Nam Joo memegang tangan Ricky
“Maksudmu?” Ricky mengangkat sebelah alis matanya
“Pengakuanmu, ditepi pantai dengan ribuan bintang yang berkilauan” Nam Joo tak henti tersenyum kearah Ricky
Ricky yang melihat senyum Nam Joo, menarik tangannya sehingga membuat Nam Joo jatuh dalam dekapannya. Dengan lembut dikecupnya rambut hitam Nam Joo yang tergerai.
“Setidaknya aku tidak membohongi perasaanku sendiri sekarang” Ucap Ricky mengeratkan pelukannya
[Icha POV]
“Setidaknya aku tidak membohongi perasaanku sendiri sekarang”
Ucapan Ricky seperti mencambuk hatiku yang bahkan kurasa dia memakai topeng sekarang dan menyembunyikan yang seharusnya dia rasakan
“Noona” Aku menoleh melihat seseorang dibelakang yang tengah memegang bahuku
‘Salahkah hatiku menyukaimu Niel-ah tapi disaat bersamaan kau menyukai orang lain dan kau tahu bahwa kau tak mungkin dapat memilikinya. Dan sekarang haruskah aku terus bersembunyi dengan keadaan hatiku yang bahkan aku tak tahu lagi bentuknya kini. Hati yang hanya ingin kuberikan untukmu, cinta pertamaku’Batinku sambil memandang lurus kearah mata Niel yang berada dihadapanku
***
Keesokkan hari..
Pagi hari, saat aku menuju dapur kulihat Niel dan Yoo Ra nampak asyik membaca dengan canda yang menghiasi. Ini membuat hatiku kacau.
Siang hari, aku melihat mereka lagi tengah berduaan di dapur. Hatiku semakin kacau saat kulihat mereka nampak memasak makan siang bersama. Hatiku terasa panas, sepanas teriknya mentari siang ini.
Sore hari, lagi-lagi aku melihat mereka berdua tengah berlarian ditepi pantai. Aku hanya bisa melihat dengan pandangan tak ada pengharapan aku bisa mendapatkannya. Hatiku, ahh aku bahkan tak dapat mendeskripsikan lagi keadaannya sekarang.
Malam hari, mereka terlihat tengah bermain kartu berduaan dengan sesekali suara tawa Niel mengelegar. Melihat Niel begitu bahagia bersama Yoo Ra membuatku tak tega untuk merebut hati itu untukku. Apakah aku bisa membuatmu tertawa seperti itu bila nantinya kau bisa menyukaiku Niel-ah?!
“Itu tidak mungkin” Desahku pelan
“Apanya yang tidak mungkin noona?” tanya seseorang dibelakangku
“Changjo-ah sejak kapan kau disitu?” Tanyaku pada Changjo
“Baru saja. Ada apa dengan wajahmu? Apa kau merasa tidak senang pergi berlibur dengan kami?” Changjo melihat Icha bingung
Icha menggeleng “Tidak, liburan ini sangat menyenangkan hanya saja perasaanku sedang tidak enak sekarang. Ayo kita makam malam” Icha memimpin Changjo menuju ruang makan
Dan malam terakhir di Pulau Jeju berakhir dengan hatiku yang ikut terbawa arus ombak menuju lautan yang tak bertepi. Menyedihkan.
***
Aku berjalan menuju perpustakaan dan menyadari seseorang yang sangat familiar tengah berdiri didepan penjaga perpustakaan dengan tumpukan buku yang amat tebal.
“Niel-ah sedang apa dia disitu?” Aku melihat bingung Niel yang nampak berjalan dengan tangan membopong beberapa buku tebal yang judulnya sulit untuk kulihat
Akupun mendekati penjaga perpustakaan setelah Niel menjauh.
“Apa namja itu meminjam semua buku-buku itu?” Tanyaku pada penjaga perpustakaan sambil menunjuk Niel yang masih menyesuaikan tubuhnya dalam membawa buku-buku tebal
“Ne” Penjaga perpustakaan itu mengiyakan
Aku mengangkat sebelah alis mataku “Apa yang sedang dia rencanakan?”
***
Kutenteng seplastik kecil buah jeruk dan menekan bell apartement Yoo Ra. Dengan senyum, aku dipersilahkan masuk oleh Yoo Ra.
“Kau ingin minum apa?” Teriak Yoo Ra dari dapur
“Terserah saja” Ujarku
“Kau membawakan novel-nya?” Tanya Yoo Ra sambil meletakkan secangkir teh dan semangkuk kecil jeruk yang tadi kubawa
“Ne” Ujarku membuka tas yang kuselempangkan dan menyerahkan sebuah novel kearah Yoo Ra
“Ah Yoo Ra-ya, beberapa hari yang lalu aku melihat Niel-ah meminjam beberapa buku tebal dari perpustakaan. Itu sangat aneh, karena setahuku Niel-ah tidak terlalu suka membaca. Apa Teen Top sedang shooting variety show yang mengharuskan mereka mempunyai intelektual yang tinggi?” Icha melihat Yoo Ra yang hanya tersenyum mendapat pertanyaan Icha
“Molla” Yoo Ra duduk disamping Icha
“Lantas apa arti dibalik senyummu?” Icha melihat Yoo Ra yang wajahnya nampak memerah
“Memang aku tidak boleh tersenyum?!” Yoo Ra membuka jeruk yang kubawakan
Aku melihat Yoo Ra yang wajahnya masih memerah dengan senyum yang tak hentinya berkembang dari bibirnya. Ini sungguh membuatku gelisah. Apa alasannya karena Yoo Ra-ya suka membaca?! Lantas senyuman dan rona merah itu? Apa Yoo Ra-ya mulai? Tapi Changjo?. Kugelengkan kepalaku cepat.
“Ya~ Icha-ya kau kenapa?” Yoo Ra menghentikan gelengan kepalaku
Kulihat wajah Yoo Ra dengan sebagian nyawa yang tak menyatu lagi didalam tubuhku. Kenapa keadaan selalu berada dibawah prediksiku?! Kenapa keadaan selalu berada pada pikiranku saja?! Kenapa hanya aku yang selalu mengira-ngira?!
“Oh iya, besok malam Teen Top perform di Ilsan Park. Niel meminta kita datang” Lagi-lagi wajah Yoo Ra memerah
“Aku..
“Tidak ada alasan, ayolah kita nonton. Aku sangat ingin datang dan memang harus datang” Yoo Ra memohon
Kulirik matanya yang seakan memelas untuk menemaninya kekonser Teen Top besok malam. Dengan hati yang berat, kuanggukkan kepala.
***
18.00 KST
Konser dimulai dan euforia Angel menyerukan nama Teen Top membuat bulu romaku berdiri. Aku sadar bahwa cintaku untuk Niel tak sebesar cinta Angel untuknya. Apa ini perasaan seorang yeoja yang tidak mempunyai harapan sama sekali memiliki namja yang dia cintai?! Kau sungguh menyedihkan Icha-ya.
21.00 KST
Konser usai dan menyisakan beberapa kru yang tengah membereskan peralatan panggung. Aku duduk dibangku taman dan melihat sekitar dengan pandangan dingin, sedingin hatiku sekarang. Kukedipkan mata pelan saat melihat Niel bercengkrama dengan Yoo Ra dijarak 10 meter didepan, sehingga tak terdengar apa yang mereka katakan. Tapi terlihat Niel tertunduk dengan Yoo Ra yang nampak terkejut dan sedetik kemudian Yoo Ra memeluk Niel.
“Apa itu sebuah pengakuan Niel-ah?” Ujarku menoleh kearah lain mencoba tak mengalirkan air mata yang ingin meluap
[Author POV]
“Noona” Icha menoleh kearah datangnya suara
“Can we chat personally?” Ujar Niel
Icha terperangah dengan ucapan Niel barusan yang menggunakan bahasa inggris
“Just you and me" Niel terlihat gugup
Tak ada suara yang dikeluarkan Icha
“Apakah grammarku salah noona?! Ah padahal aku sudah belajar mati-matian untuk bisa bahasa inggris ternyata hasilnya nihil” Niel menggaruk lehernya yang tidak gatal
Icha menggeleng “Ah tidak tidak. Hanya saja kau berbicara bahasa inggris dan itu membuatku terkejut”
Niel tersenyum kecil “Ah ini sungguh sulit”
Niel tertunduk sehingga membuat rambut lurusnya jatuh menutupi wajahnya. Dengan bantuan angin malam yang berdesir, tangan Niel meraih tangan Icha dan mengenggamnya.
“Will You Go Out With Me?”
**To be Continued**
Eotteoke? Bagus tak??
XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Udah bacakan.. mari mari cipika cipiki sama yang punya :)